DPR Minta Erick Thohir Jangan Ragu Bubarkan BUMN Sakit

Menteri BUMN Erick Thohir
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Anggota Komisi VI DPR Nyat Kadir menilai, pernyataan Presiden Joko Widodo di Labuan Bajo, Manggarai NTT mengenai penggabungan BUMN, adalah dukungan bagi Menteri BUMN Erick Thohir untuk membenahi perusahaan pelat merah tersebut. Terutama untuk lebih cepat dalam kerja dan efisien.

Respons Istana soal Jokowi Disebut-sebut dalam Sidang Sengketa Pemilu di MK

Anggota dari Fraksi Partai Nasdem, itu menilai pernyataan Presiden baru-baru ini saat memberikan arahan kepada seluruh dirut BUMN sudah sangat tegas dan terang. Bahwa, niat Erick membenahi BUMN serta merampingkan struktur jumlah perusahaan mendapat lampu hijau dari orang nomor satu di negeri ini.

"Saya cukup surprise bahwa Jokowi mendukung setiap langkah yang dilakukan oleh Kementerian BUMN. Apa yang disampaikan oleh Jokowi pada saat pertemuan dengan Direksi BUMN di Labuan Bajo adalah dukungan riil," kata Kadir dalam keterangannya, Selasa 19 Oktober 2021.

Curhat Kementerian BUMN Punya Dana Melimpah Buat Genjot UMKM, Tapi Terbentur Aturan OJK 

Pembubaran BUMN Sakit

Presiden Joko Widodo dan Menteri BUMN Erick Thohir.

Photo :
  • Biro Pers Sekretariat Presiden

Jokowi Lihat Langsung Panen Raya di Sigi: Bagus Hasilnya Capai 6 Ton per Hektare

Nyat Kadir bilang, soal apa yang disampaikan Presiden di Labuan Bajo lalu sebetulnya juga telah mendapat perhatian serius dari Komisi VI DPR, yang menjadi mitra Kementerian BUMN dan seluruh perusahaan negara. Hal itu pula telah dibahas dalam rapat-rapat kerja, diantaranya yang paling disorot adalah mengenai pembubaran BUMN yang sakit.

"Sudah menjadi langkah strategis yang kami rumuskan pada saat RDP-RDP (Rapat Dengar Pendapat), demikian juga soal PMN pemanfaatannya sudah tidak bisa lagi main-main. Sebelumnya, BUMN-BUMN yang tidak strategis juga bisa dapat PMN. Kami sudah bahas di Komisi VI bersama Kementerian BUMN, hanya boleh untuk penugasan, aksi korporasi dan restrukturisasi. Di luar itu tidak boleh," jelas dia.

Ia meminta Erick Thohir untuk tidak ragu dalam mengambil langkah, dalam pengelolaan BUMN yang lebih profesional. Karena, jika ingin merampingkan atau membubarkan BUMN yang sakit, menurutnya telah tersirat bahwa sudah ada restu dari Presiden.

Apalagi, bersamaan acara Presiden dengan Erick, bersamaan dengan penggabungan perusahaan Pelindo.

"Jadi dukungan dari Jokowi untuk langkah-langkah Kementrian BUMN, benar-benar riil kami lihat dan sangat bagus supaya Menteri BUMN tidak ragu-ragu lagi karena sudah didukung Jokowi," kata Nyat Kadir.

Tak Ada Proteksi

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya kerja profesionalisme kepada seluruh para petinggi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Saat memberikan pengarahan di Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Jokowi mengingatkan para Direktur Utama perusahaan pelat merah ini adalah orang-orang terpilih. 

"Ini, sekali lagi, perlu saya sampaikan--dan sebetulnya dulu sudah saya sampaikan--karena yang ingin kita bangun ini adalah profesionalisme," ujar Jokowi yang dikutip VIVA dari akun Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu, 16 Oktober 2021. 

Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kiri)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Jokowi juga meminta kepada para direktur utama BUMN untuk membangun sebuah kultur kerja yang lebih sederhana dan efisien. Jangan lagi kerja yang berbelit.

Dalam kesempatan itu, Presiden juga meminta kepada para direktur utama BUMN yang hadir, baik secara fisik maupun daring, untuk lebih berani dalam berkompetisi dan berani mengambil risiko. 
Presiden Jokowi telah menginstruksikan kepada Menteri BUMN untuk tidak lagi memberikan proteksi kepada perusahaan BUMN dalam kondisi menurun.

Proteksi yang dimaksud ialah memberi Penyertaan Modal Negara kepada BUMN yang sakit, bukan yang produktif . "Jadi, tidak ada lagi itu yang namanya proteksi-proteksi, sudah. Sudah, lupakan, Pak Menteri, yang namanya proteksi-proteksi itu," kata Jokowi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya