Balas Hasto PDIP, PD: Zaman SBY Tidak Ada Dominasi Satu Menteri

Syarief Hasan, Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat (kiri).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA – Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Syarief Hasan, menanggapi pernyataan Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto yang menyindir pemerintahan era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hasto sebelumnya menyebut pemerintahan SBY terlalu banyak rapat yang tak ada keputusan. 

Survei LSI: Tingkat Kepuasan Publik pada Jokowi Naik 76,2 Persen

Syarif menyampaikan di era SBY selama 10 tahun jadi Presiden RI periode 2004-2014 memiliki program yang dipersiapkan secara matang.

"Kalau di zaman Pak SBY sistem pemerintahan benar-benar dilakukan sesuai dengan perundang-undangan. Pembangunan dilakukan sesuai dengan visi-misi presiden dan untuk itu dibuatlah program," kata Syarief dalam keterangannya, Senin, 25 Oktober 2021.

3 Faktor Pemicu Approval Rating Jokowi Masih Tinggi Versi Survei LSI

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (kanan)

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Menurut dia, program itu direncanakan dengan bagus dan dikoordinasikan selalu dengan menteri terkait. Pun, menurutnya rapat yang dilakukan selama pemerintahan SBY, bertujuan untuk menghasilkan sebuah program atau kebijakan yang final. Kebijakan yang dibuat tidak banyak berubah setelah ditetapkan.

Hasto PDIP Jawab Tudingan Jadi Penghambat Pertemuan Jokowi-Megawati

"Mengapa dilakukan rapat, karena tidak ingin ada keputusan yang berubah-ubah di tengah jalan. Jadi, pada zaman Pak SBY tidak pernah ada kebijakan yang berubah," tutur Syarief.

Dia menyampaikan, cara Hasto yang membandingkan namun menyanjung Jokowi dan menyindir SBY tidak etis. "Sebenarnya ini yah membanding-bandingkan presiden satu dengan presiden lainnya itu tidak etis," ujarnya

Menurut Syarief, rapat di zaman SBY dilakukan agar ada koordinasi yang bagus antara menteri terkait. Menurutnya, tak boleh ada perbedaan antara satu menteri dengan menteri yang lain. Sebab, sudah diarahkan oleh SBY dan pengarahan itu dilakukan di dalam rapat kabinet.

"Jadi, harus ada rapat. Yang ketiga tidak ada keputusan tanpa melalui semacam proses. Jadi, itulah justru perlunya rapat. Jadi, rapat itu perlu dilakukan," ujar Syarief.

Presiden Jokowi terima SBY saat di Istana Negara, beberapa waktu lalu.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Setpres/Cahyo Bruri Sasmito

Dia juga menyebut zaman SBY tidak ada kebijakan yang berubah-ubah atau saling bertabrakan. Kata dia, zaman SBY juga tidak ada tugas yang didominasi oleh satu menteri saja.

"Nah, lagi-lagi selama pemerintahan SBY tidak ada dominasi antara satu menteri dengan menteri yang lain," ujarnya.

Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyanjung Jokowi yang bekerja dengan melihat persoalan langsung turun ke bawah kemudian mendekatkan diri ke rakyat. Ia bilang PDIP bangga dengan kinerja Jokowi.

Salah satunya terkait cara Jokowi dalam pengadaan vaksinasi dan penanganan pandemi COVID-19. Menurut dia, Jokowi punya karakteristik yang berbeda dengan pemimpin lain. Ia bilang perintahnya, baik di lapangan maupun rapat terbatas selalu cepat dieksekusi anak buahnya. Hasto pun membandingkan era Jokowi dengan pemerintahan 10 tahun sebelumnya. 

Meski tak menyebut spesifik, 10 tahun pemerintahan sebelumnya bila dihitung saat ini maka diisi Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan masa jabatan 2004-2014.

"Berbeda dengan pemerintahan 10 tahun sebelumnya, terlalu banyak rapat tidak mengambil keputusan," kata Hasto, Kamis, 21 Oktober 2021.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya