Ganjar Terhalang Klan Soekarno

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berbicara kepada pers di sela rapat koordinas penanganan COVID-19 di Kantor Gubernur, Semarang, Senin, 28 Juni 2021.
Sumber :
  • tvOne/Teguh Joko Sutrisno

VIVA – PDI Perjuangan (PDIP) disorot menuju Pemilihan Presiden atau Pilpres 2029. Sebagai satu-satunya partai politik yang bisa mengusung pasangan capres-cawapres sendiri di Pilpres 2024, langkah PDIP jadi perhatian.

Kurang dari tiga tahun menuju 2024, partai logo kepala banteng itu belum menyatakan sikap resminya untuk pengusungan capres. Namun, dinamika di internal partai tersebut sudah menghangat.

Beberapa kader PDIP yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua DPR Puan Maharani mencuat dijagokan jadi bakal capres 2024. Nama Ganjar dan Puan juga bersanding di sejumlah lembaga survei.

Internal PDIP belakangan menghangat karena beberapa kader akar rumput menyatakan deklarasi dukungan terhadap Ganjar. Mereka yang mendukung Ganjar maju nyapres menamakan sebagai Barisan Celeng Berjuang.

Manuver Barisan Celeng Berjuang ini direspons negatif Dewan Pimpinan Pusat PDIP. Alasannya, kelompok kader simpatisan itu bergerak mendahului tanpa instruksi partai.

Kongres PDIP: Megawati&Puan Maharani

Kongres PDIP: Megawati&Puan Maharani

Photo :
  • Antara/Nyoman Budhiana

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin menganalisa dinamika di PDIP terjadi karena Ganjar belum mengantongi rekomendasi dari DPP. Menurutnya, PDIP kemungkinan lebih mendorong Puan ketimbang Ganjar sebagai bakal capres.

"Walaupun saat ini elektabilitas Puan di bawah Ganjar, tetap Ganjar akan sulit direkomendasi PDIP. Karena Puan itu putri mahkota PDIP," kata Ujang kepada VIVA, Rabu malam, 27 Oktober 2021.

Dia memprediksi apapun kondisi yang terjadi arah PDIP lebih condong ke Puan. Apalagi penentuan capres dan cawapres ada di tangan ibu Puan, Megawati Soekarnoputri.

"Ada bahasa dari elite PDIP. Calon kita Puan. Menang ya menang bersama, nyungsep pun nyungsep bersama," tutur Ujang.

Menurut dia, PDIP masih akan mempertahankan klan Soekarno. Meski punya elektabilitas lebih baik dari Puan, PDIP dinilai masih sulit beri rekomendasi ke Ganjar.

"Karena ada Puan. Trah Soekarno harus punya tempat, makanya akan didorong nyapres," ujar Ujang.

Elektabilitas terkerek

Pendiri Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (Kedai Kopi), Hendri Satrio menyampaikan merujuk elektabilitas, angka yang diraih Ganjar dalam survei masih rendah. Menurutnya, untuk hitungan elektabilitas survei capres bila di bawah 20 persen dianggap rendah.

"Belum 20 persen kan. Jadi, sama-sama rendah. Memang Puan Maharani lebih rendah dari Ganjar," kata Hensat, sapaan akrabnya, kepada VIVA, Selasa, 26 Oktober 2021.

Namun, ia menyampaikan biasanya elektabilitas capres masih bisa naik atau terkerek bila sudah diputuskan atau dideklarasikan resmi partai. Meski demikian, hal ini juga mesti tepat memilih momentum waktunya.

"Hanya memang diputusinnya jangan dekat-dekat. Jauh-jauh. Jadi, PDIP punya waktu untuk mengerek lebih tinggi lagi dibandingkan pada saat ditentukan," ujarnya.

Ketum Megawati Soekarno Putri

Photo :
  • ANTARA FOTO

Hensat mengatakan PDIP identik dengan Megawati yang menentukan keputusan penting. Kondisi ini didukung PDIP sebagai satu-satunya parpol yang bisa mengusung capres dan cawapres sendiri di Pilpres 2024.

"Nah, kalau partainya bisa mencalonkan sendiri masa iya sih nggak ada Puannya. Jadi, menurut saya kans Puan dicalonkan masih lebih tinggi ketimbang Ganjar Pranowo," tutur Hensat.

PDIP tidak asal deklarasi

Di MK Ganjar Singgung Pemerintahan Salah Gunakan Sumber Daya Negara Dukung Kandidat Tertentu

Internalnya disorot karena urusan pilpres, PDIP pun memberikan penjelasan. Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyampaikan demokrasi di Indonesia bukan demokrasi elektoral-individual. 

Hasto mengatakan, demokrasi Indonesia mengacu budaya bangsa yang mengedepankan musyawarah, dan kepemimpinan yang didukung spirit kolektivitas gotong royong, bukan individual. 

Singgung Kecurangan, Ganjar: Benar-benar Menghancurkan Moral adalah Menyalahgunakan Kekuasaan

"PDI Perjuangan sendiri telah membangun demokrasi yang semakin matang, agar lahir pemimpin bangsa yang hebat," kata Hasto, dalam keterangannya, beberapa waktu lalu.

Dia menegaskan PDIP bila sudah waktunya maka akan mengumumkan figur yang diusung sebagai capres-cawapres. Menurut dia, pengumuman dilakukan pada momentum yang tepat. 

Mahfud Minta Hakim MK Buat Keputusan yang Bisa Selamatkan Demokrasi Indonesia

"Semua memerlukan pertimbangan yang matang, bukan asal deklarasi. Itulah tata cara melahirkan pemimpin, perlu pertimbangan matang dan jernih," ujar Hasto. 

Pun, Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Arif Wibowo, mengingatkan instruksi partai sudah jelas agar tidak masuk dalam kegaduhan yang tak perlu. Maksud kegaduhan itu mendahului sikap partai dengan melakukan deklarasi dukung mendukung capres.

"Diingatkan sejak awal, karena kongres partai sudah jelas mengamanatkan Ketua Umum Bu Mega yang diatur dalam AD/ART partai sebagai prerogatif beliau menyangkut soal capres, cawapres, menteri," jelas Arif.

Dia menekankan PDIP di bawah pimpinan Megawati akan selalu mendengarkan aspirasi masyarakat. Begitupun bila ada aspirasi pengurus hingga kader pasti akan didengarkan dan ditampung. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya