Lawan Dua Poros Besar, Airlangga Disarankan Gandeng Kepala Daerah

Ketum Partai Golkar sekaligus Menko bidang Perekonomian AIrlangga Hartarto
Sumber :
  • Istimewa

VIVA - Pengamat politik Hendri Satrio, menilai ada tiga klaster pada Pilpres 2024. Klaster pertama adalah ketua umum partai politik.

Jubir Anies Sebut Pembubaran Timnas Amin Tak Jadi Digelar Hari Ini, Lalu Kapan?

"Klaster ketua umum merupakan klaster yang sangat memungkinkan terjadi pada Pilpres 2024," kata Hendri saat dihubungi wartawan, Selasa, 2 November 2021.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

Photo :
  • Teguh Joko Sutrisno
Isu Partai Rival Gabung Dukung Prabowo, Sangap Surbakti Khawatir Bisa Jadi Duri dalam Daging

Gandeng Ketua Umum Lain

Dalam hal ini, Hendri menyarankan agar calon presiden dari Partai Golkar Airlangga Hartarto mengandeng ketua umum partai lain atau kepala daerah untuk bersaing dengan calon dari PDIP atau Gerindra dalam kontestasi tersebut.

PKB Loyo Mau Gulirkan Hak Angket: Prabowo Sudah Keliling Partai

Dia meminta masyarakat Indonesia untuk bersiap jika nantinya presiden dan wakilnya merupakan ketua umum partai.

"Airlangga bisa dengan Cak Imin, Zulkifli Hasan, atau ketum partai lainnya," katanya.

Baca juga: Senangnya Airlangga Saat Angela Merkel Pakai Baju Kuning

Koalisi dengan Partai Tengah

Menurutnya, Airlangga bisa menjalin koalisi dengan partai menengah, Nasdem, PKB, atau dengan PPP. "Silakan saja," ujar dia.

Ketum PKB Muhaimin Iskandar dengan Ketum Golkar Airlangga Hartarto

Photo :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Klaster Kepala Daerah

Hendri menuturkan klaster kedua adalah kepala daerah yang tidak punya tiket tapi memiliki popularitas tinggi seperti Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, Khofifah Indar Parawansa dan Anies Baswedan. Kemudian klaster ketiga adalah menteri seperti Erick Thohir, Sandiaga Uno, Mahfud MD dan Sri Mulyani.

"Golkar bisa mengambil klaster kepala daerah, misalnya pengen Anies dan Airlangga. Golkar harus bisa melobi partai lain, karena bakal panjang lobinya mengusung kepala daerah ini," katanya.

Hendri menyarankan Golkar berkoalisi dengan partai menengah dan bawah. Peluang koalisi ini perlu dijajaki karena posisi Airlangga masih perlu diperkuat dari sisi elektabilitas dan popularitas.

"Tapi Airlangga punya tiket. Nah apakah partai politik lainnya mau nggak mencalonkan orang dari luar partinya? Karena itu perlu ada penjajakan," katanya.

Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.

Photo :
  • Dok. Golkar

Pilpres 2024 memang masih sekitar tiga tahu lagi. Namun pembahasan mengenai isu tersebut sudah hangat saat ini.

Misalnya saja Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan Prabowo Subianto perlu maju menjadi calon presiden pada Pilpres 2024. Menurutnya, Indonesia perlu dipimpin oleh Prabowo guna menyelamatkan aset bangsa dan negara.

Lalu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Bambang Wuryanto, menyatakan PDIP bisa mencalonkan pasangan calon presiden dan wakil presiden di Pilpres 2024 tanpa berkoalisi dengan parpol lain.

Sedangkan, Golkar sudah mengumumkan akan mengusung ketua umumnya, Airlangga Hartarto, untuk maju sebagai capres pada Pilpres 2024. Ketiga partai di atas merupakan partai yang memperoleh suara terbanyak pada Pemilu 2019 lalu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya