Setuju Reuni 212, Refly Harun: Kontrol Sosial Jalannya Kekuasaan

Reuni Akbar 212 Tahun 2019. (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Persaudaraan Alumni (PA) 212 berencana akan menggelar reuni pada Desember 2021. Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif menyampaikan saat ini pihaknya sedang menyiapkan reuni tersebut dengan menentukan lokasi dan waktunya.

Refly Harun: Anies-Muhaimin Pengkhianat Jika Gabung Pemerintah

Terkait itu, pengamat politik Refly Harun menyampaikan tanggapannya soal rencana reuni 212. Dia mengatakan sejak awal peristiwa reuni 212 pada 2016 kurang mendapat perhatian dari media massa untuk diliput. Menurut dia, untuk saat ini, yang jadi masalah adalah pandemi COVID-19.

"Jadi, kita harus mengikuti juga pemerintah. Paling tidak kan ada ahli pemerintah yang bisa kita percaya dan kita dengarkan nasihatnya seperti apa soal penyebaran COVID-19," kata Refly di akun YouTube-nya yang dikutip pada Selasa, 9 November 2021.

Puji MK Persilakan Pemohon Serahkan Kesimpulan Sengketa Pilpres, Refly: Luar Biasa

Umat muslim mengikuti aksi reuni 212 di Jalan MH Thamrin, Jakarta, pada 2 Desember 2018.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Dia menyampaikan demikian karena potensi Desember yang bisa jadi puncak COVID-19. Angka potensi memuncaknya COVID-19 ini karena dikaitkan dengan liburan Natal dan Tahun Baru 2022.

Soroti Sidang Sengketa Pilpres, Refly: Kita Dibohongi 4 Menteri, Seolah-olah Everything Is Ok

"Karena dikaitkan dengan liburan Natal-Tahun Baru. Tapi, jangan lupa reuni 212 diadakan di awal Desember," sebut Refly.

Meski demikian, ia mengingatkan dalam menciptakan pemerintahan yang baik maka sebenarnya reuni 212 diperlukan. Refly setuju reuni 212 dilakukan karena bisa menjadi kontrol sosial terhadap pemerintah.

"Salah satunya sebenarnya adalah dengan reuni ini. Reuni harus dijalankan sebagai sebuah sosial kontrol, kontrol sosial terhadap jalannya kekuasaan," lanjut pakar hukum tata negara tersebut.

"Jadi, saya setuju saja, kenapa? karena kekuasaan kita perlu dikontrol oleh kekuatan civil society yang masif agar jalannya kekuasaan ini benar-benar sesuai amanah Undang-Undang Dasar 1945 yaitu melindungi segenap bangsa kemudian mencerdaskan rakyat biar bisa ikut dalam ketertiban dunia," jelas Refly.

Pun, ia menyampaikan demikian karena kondisi saat ini masih jadi persoalan. Salah satunya yang disorotnya terkait angka kasus korupsi yang tinggi.

"Apakah janji-janji kemerdekaan, janji-janji kesejahteraan itu sudah ada? Itu jadi persoalan karena tingkat korupsi kita masih tinggi," tutur Refly.

Sebelumnya, PA 212 berencana akan menggelar reuni pada Desember 2021. Rencana itu disampaikan Ketua Umum PA 212, Slamet Maarif. 

"Insha Allah (akan digelar)," kata Slamet dalam pesan singkat kepada VIVA di Jakarta, Sabtu, 6 November 2021.

Dia bilang, agenda reuni ini masih dibahas terkait lokasi, waktu, dan tema yang akan diusung dalam acara reuni tersebut. "Masih kita bahas dan persiapkan," ujar Slamet. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya