Tinggalkan Cara PKS, Anis Matta: Seperti Pampers, Sekali Pakai Buang

Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Partai Gelombang Rakyat atau Gelora Indonesia, Anis Matta, adalah sebelumnya pernah menjadi Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Kepemimpinannya kala itu, diakui sukses karena mampu mengantarkan partai itu di tengah turbulensi.

Fahri Hamzah Gelora Bilang Ambang Batas Parlemen dan Presiden Harus Dihapus

Saat itu, Luthfi Hasan Ishaq yang menjabat Presiden PKS, diciduk KPK terkait kasus korupsi. Anis yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PKS, didapuk untuk melanjutkan kepemimpinan sebagai Presiden PKS.

Di tengah guncangan itu, pada Pemilu 2014 Anis Matta dinilai sukses membawa PKS tetap eksis dengan meraih 6,79 persen suara (hasil akhir perhitungan KPU) dan bertahan di parlemen.

Tanggapan KPU Soal Suara PSI yang Naik Pesat

Anis menyebut, memang strategi-strategi dijalankan di tengah kondisi turbulensi partai. Namun dia memastikan, strategi seperti yang diterapkan saat masih di PKS itu tidak akan digunakan lagi di Partai Gelora.

"Dalam politik enggak ada strategi yang bisa dipakai dua kali," kata Anis dalam wawancara khusus dengan VIVA, dikutip Kamis 18 November 2021.

Sekjen Partai Gelora Ungkap Masifnya Gusur Perolehan Suara Caleg di Pemilu 2024

Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Sekali Pakai, Buang

Anis adalah salah satu penggagas Partai Keadilan (lalu berganti jadi PKS) dan menjadi sekjen partai itu tiga periode kepemimpinan. Juga pernah menjadi Wakil Ketua DPR periode 2009-2014. Meski dianggap sukses mempertahankan PKS di tengah turbulensi itu, Anis menegaskan bahwa strategi seperti itu tidak bisa dipakai lagi.

"Seperti pampers, sekali pakai buang. Kita harus memikirkan strategi baru," tegasnya.

Salah satu yang dianggap tepat saat itu, adalah membranding partai. Terutama melalui media seperti televisi. Namun saat ini, menurut dia strategi semacam itu sudah bukan eranya lagi.

Kini yang dikedepankan, adalah membangun kedekatan dengan berusaha melakukan pertemuan langsung. Menurutnya ini tidak bisa digantikan dengan apapun.

"Karena itu sekarang kita berusaha menjembatani ini di tengah pandemi sekarang ini," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya