Terbuka dengan PKS, Ketum Gelora Anis Matta: Bisa Ketemu Mantan

Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Partai Gelora, Anis Matta menyampaikan bahwa partainya tidak menutup diri untuk berkolaborasi dengan partai lain. Termasuk partai lamanya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Terima Parpol Lain Gabung Koalisi Prabowo, Demokrat Tak Pusingkan soal Jatah Menteri

Anis menjelaskan, maka dari itu pihaknya mengusung tema besar kolaborasi. Menghadapi ke depan tidak bisa dilakukan oleh kelompok-kelompok saja. Maka partai menurut dia, harus menjadi jembata, bukan menjadi tembok yang menghadang.

"Bisa (berkoalisi dengan PKS), nggak ada yang tidak bisa. Kita membangun jembatan bukan tembok. Di jembatan ini bisa ketemu dengan mantan (PKS), kenapa enggak," kata Anis, dalam wawancara khusus dengan VIVA, dikutip Kamis 18 November 2021.

Pengamat Ungkap Ganjalan Utama Megawati Gabung dalam Koalisi Prabowo-Gibran

Anis adalah salah satu penggagas berdirinya Partai Keadilan (PK), yang kemudian berubah menjadi PKS. Dia juga menjadi sekjen partai itu selama tiga periode. Bahkan sempat menjadi Presiden PKS jelang pemilu 2014, dan berhasil mempertahankan eksistensi partai itu di tengah turbulensi usai dihantam persoalan korupsi. Saat itu, KPK menangkap Luthfi Hasan Ishaq saat menjadi Presiden PKS.

Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
PKS Tak Jagokan Anies Baswedan Maju Pilkada DKI tapi Tiga Sosok Ini

Kepengurusan Gelora di Provinsi dan Kabupaten/Kota Lengkap

Anis menjelaskan, saat ini infrastruktur Partai Gelora sudah lengkap. Baik di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota, sudah terbentuk seluruhnya. Kata dia, selama setahun ini mereka membangun dari dalam terlebih dahulu, sehingga struktur partai di seluruh provinsi dan kabupaten/kota, tidak ada kendala lagi.

Lebih lanjut dipaparkan Wakil Ketua DPR periode 2009-2014 itu, ke depan bangsa Indonesia harus bersatu. Tidak boleh lagi dihadang oleh tembok kelompok tertentu.

"Nggak ada masalah buat saya (berkoalisi). Kita ini orang yang terbuka dan Indonesia membutuhkan lebih banyak energi untuk menciptakan arus perubahan besar," jelas Anis.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya