Anis Matta Beberkan Gerbong PKS ke Gelora dan Model Dewan Syuro

Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Partai Gelombang Rakyat Indonesia atau Gelora, yang didirikan 28 Oktober 2019, memang diisi oleh wajah-wajah lama dalam dunia politik. Terutama politisi yang sebelumnya berkiprah di Partai Keadilan Sejahtera atau PKS. Sebut saja Ketua Umumnya Anis Matta, yang tiga periode menjadi Sekjen DPP PKS dan sempat menjadi presiden partai tersebut.

Fahri Hamzah Gelora Bilang Ambang Batas Parlemen dan Presiden Harus Dihapus

Ada lagi tokoh-tokoh yang dikenal publik sebagai kader dan pendiri PKS, seperti Fahri Hamzah maupun Mahfuz Siddiq. Mereka kini menjadi pendiri dan pengurus pusat Partai Gelora.

Partai Gelora sendiri sudah sah menjadi badan hukum sesuai SK Menkumham pada 19 Mei 2020 dan diterima 2 Juni 2020. Meski mantan elit PKS ini mendirikan Partai Gelora, Ketua Umum Anis Matta menyebut tidak ada gerbong PKS yang menyeberang ke Partai Gelora.

Tanggapan KPU Soal Suara PSI yang Naik Pesat

"Sebenarnya secara jumlah sedikit sekali. Sekarang dengan jumlah kader kita yang bertambah 2-3 ribu perhari jumlah yang mantan PKS di sini saya bisa pastikan sekarang mungkin kurang dari 5 persen atau kurang dari 2,5 persen. Jumlahnya sedikit sekali tidak signifikan," jelas Ketum Partai Gelora Anis Matta, dalam wawancara khusus dengan VIVA, seperti dalam tayangan Youtube VIVA, dikutip Jumat 26 November 2021.

Pertambahan kader Partai Gelora, yang baru berusia 2 tahun, terbilang cukup cepat. Walaupun saat ini tidak banyak mantan PKS, tetapi mereka yang menyeberang ke Gelora adalah para penggerak partai sebelumnya, penggerak PKS.

Sekjen Partai Gelora Ungkap Masifnya Gusur Perolehan Suara Caleg di Pemilu 2024

"Iya mereka penggerak karena mereka dulu biasanya pimpinan di wilayah, tetapi secara umum jika anda bicara jumlah, jumlahnya sedikit. Di sini hampir semua, saya kira yang terbanyak orang-orang yang non-politik," kata Anis.

Yakni kader-kader Gelora lebih banyak adalah orang baru. Sehingga Partai Gelora menjadi pengalaman pertama mereka terjun dalam dunia politik. 

Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Hilangkan Sistem Hirarkis
Anis yang sempat menjadi Wakil Ketua DPR RI periode 2009-2014 itu mengatakan, Partai Gelora menghilangkan sistem hirarkis seperti yang lalu. Maka yang ada di Gelora, kata dia, adalah sesuai dengan fungsi apa yang bisa dilakukan.

Itu perlu kata Anis, karena organisasi harus terus bergerak. Dia bersifat dinamis. Walau orang-orangnya silih berganti, tetapi dia tetap bergerak. 

"Karena dalam organisasi yang dinamis saya selalu menggunakan orang tawaf. Orang tawaf itu kan in out, gampang. Tapi putaran itu nggak pernah berhenti. Orang terus berputar dan nggak ada berhentinya. Yang tidak berhenti perputarannya. Tapi orangnya masuk dan keluar. Tapi dinamika berputar ini nggak berhenti, itu model organisasi," jelasnya.

Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Basis Massa PKS vs Gelora
Anis memastikan, Partai Gelora dibentuk sebagai jembatan, bukan sebagai tembok. Maka pihaknya ingin agar sekat-sekat yang lama, dihilangkan terlebih dahulu. Maka dari itu, slogan utama Gelora adalah kolaborasi. Cara ini sempat dia usung di PKS dengan menjadikannya partai terbuka. Namun banyak pertentangan.

Dari massa partai, Anis mengatakan bahwa kader Partai Gelora bisa dibilang sebagai keterwakilan demografi Indonesia. Dimana mereka yang berpendidikan SD-SMA sekitar 60 persen. Dari sisi agama, juga tidak sedikit kader yang berasal dari non-muslim. Ada puluhan ribu yang di luar Islam.

Dari sisi umur, lanjut Anis, kader Partai Gelora adalah mereka yang berusia 16-44 tahun. Secara demografi berdasarkan sensus BPS, menurutnya terwakili dengan baik di dalam partai ini.

"Makanya kalau anda bertanya basisnya (PKS dengan Gelora), itu benar-benar beda," tegas Anis.

Fahri Hamzah, Anis Matta dan Mahfudz Sidiq Selfi Dengan Presiden Jokowi

Photo :
  • DPN Partai Gelora

Beda 'Dewan Syuro' Gelora
Di partai lamanya, PKS, selain Anis sebagai sekjen maupun presiden partai, ada juga struktur partai yakni Dewan Syuro, yang diisi banyak kader juga. Tetapi di struktur Partai Gelora, tidak ditemukan.

Anis mengakui, memang tidak ada struktur Dewan Syuro di Gelora. Karena menurutnya konsep syuro sudah budaya di semua lini. 

"Makanya konsepnya kolaborasi di semua lini. Dia bukan lembaga yang eksklusif, nggak," katanya.

Anis memahami makna 'syuro', tidak lagi terlembagakan apalagi bersifat eksklusif. Maka di Partai Gelora, maknanya terejawantahkan dalam bentuk klaster, menggunakan basis klaster. Jelasnya, jika ada yang ingin masuk Gelora maka akan dikenalkan dengan program Oke Gelora.

Setelah menjadi kader Partai Gelora, maka akan diberi program Akademi Manusia Indonesia. Saat menjadi pengurus partai, maka akan diberi program Akademi Pemimpin Indonesia. 

"Itu di jalur klaster pembinaannya," lanjutnya.

Apabila ada yang ingin berkontribusi lebih spesifik, kata Anis, maka akan ada dalam klaster penggalangan. Seperti pelayanan, pemberdayaan hingga advokasi, dan berbagai bentuk pelayanan lainnya.

"Jadi syuro sebagai syuro itu maksudnya menggunakan akal kolektif. Jadi kita harus punya satu instrumen yang membut isi kepala orang semuanya bisa keluar tanpa sekat. Waktu isi kepala orang per orang digabung jadi satu itu yang kita maksud dengan akal kolektif itu. Itulah syuro yang sebenarnya," papar Anis. 

Maka jika di partai lamanya, PKS, ada struktur Dewan Syuro, maka di Partai Gelora dipastikannya tidak ada. Tetapi mengambil fungsi dan makna seperti apa syuro sebenarnya. Karena menurut dia, ide orang per orang lah yang harus dilihat. Tidak terlembagakan, apalagi hanya sebagai pengikut, tanpa ada ide yang ditelorkan.

"Jadi tidak perlu kita harus buat suatu lembaga yang eksklusif seperti itu karena boleh jadi anda anggota dewan syuro tapi belum tentu anda punya ide apa-apa. Boleh jadi anda hanya seorang followers di sana, anda tidak punya ide yang eksklusif walaupun lembaganya adalah eksklusif. Tapi sekarang kita berikan orang semua ruang," jelas Anis.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya