Ridwan Kamil: Pasangan Pemilu Tak Bisa Ditentukan Sendiri, Dijodohkan

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kanan) bersama Wali Kota Bogor Bima Arya.
Sumber :
  • VIVA/Muhammad AR

VIVA – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, termasuk yang disebut potensial maju di Pilpres 2024. Sejumlah survei menempatkannya dideretan dengan elektabilitas teratas. Selain nama-nama lain seperti Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, maupun Anies Baswedan.

Kubu Prabowo-Gibran Sebut Pemilu Ulang Tak Ada di UU

Tidak hanya kandidat bakal capres. Namun juga mulai ada yang mempasang-pasangkan, siapa yang bakal cocok untuk diduetkan sebagai bakal capres dan bakal cawapres.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut di dalam pertarungan politik "pengantin" pemilihan umum (pemilu) yakni pasangan calon yang akan maju dalam pemilihan, tidak bisa menentukan pasangannya sendiri. 
 
Hal itu diungkapkan Ridwan Kamil saat ditanya wartawan di sela peninjauan pembangunan Alun-alun Kota Bogor, Selasa, mengenai kemungkinan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto untuk mendampinginya dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024

Otto Hasibuan Sebut Gugatan Sengketa Pilpres Anies dan Ganjar Sebuah Kemunduran

"Pengalaman saya, pilkada, pengantin pemilu tidak pernah bisa memilih pasangannya sendiri, semua dijodohkan," ujarnya, dikutip dari Antara, Rabu 1 Desember 2021. Menurut dia, di dalam politik kemungkinan selalu ada dengan siapa setiap bakal calon akan dipasangkan. 

Dipasangkan dengan Anies Baswedan

Kubu Ganjar-Mahfud Ingin Suara Prabowo-Gibran Nol, Begini Kata KPU

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

Photo :
  • Istimewa

Ridwan Kamil yang juga mendapat pertanyaan mengenai dukungan Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia (GPMI) Jawa Barat yang mulai mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan dirinya untuk maju sebagai bakal calon presiden dan wakil presiden dalam Pilpres 2024 mengucapkan terima kasih atas aspirasi tersebut. 

Ia mengaku lebih memilih fokus dalam menjalankan pekerjaannya sebagai Gubernur Jawa Barat, karena elektabiltasnya akan berbanding lurus dengan kinerja. 

"Jadi saya kerja maksimal seperti ini dengan Kang Bima pasti juga berbuah apresiasi dalam bentuk rasa terima kasih, dalam bentuk elektoral," katanya. 

Sementara, ketika ditanya kapan akan mulai mau melirik atau dengan istilah "ngegas" untuk mencari pasangan politik dalam pertarungan pemilu 2024 yang dibandingkan dengan tokoh-tokoh lain, Ridwan Kamil mengatakan masih fokus menangani pandemi COVID-19. 

Atas pilihan sikapnya lebih mengutamakan kinerja dalam menghadapi penyakit yang masih diwaspadai seluruh masyarakat itu dirinya mengaku mungkin kurang popluer.

"Saya kan fokus di penanganan COVID-19, ngegas tidak ngegas mah relatif, problem saya sama kurang populer tapi kesukaan tinggi, nah itu aja nanti," ujarnya. 

Ridwan Kamil berpendapat, kepopuleran saat ini yang bisa jadi menghasilkan survei yang tinggi untuk menjadi calon pasangan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden  2024 belum tentu mengantarkan pasangan politik lantas menang. 

"Karena tidak berbanding lurus hasil survei dengan menang, tidak selalu begitu," katanya. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya