Survei: Kinerja Moncer, Elektabilitas Airlangga Naik

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Sumber :
  • ANTARA/HO-Kemenko Perekonomian

VIVA – Elektabilitas Airlangga Hartarto kian terangkat dengan kinerja yang baik sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dalam memulihkan perekonomian Indonesia di masa pandemi Covid-19.

Asia Business Council, Menko Airlangga Yakinkan Komitmen Indonesia Mempercepat Pembangunan Ekonomi

Hal tersebut seperti terlihat dalam survei Citra Nusantara Network (CNN) yang melaksanakan jajak pendapat terhadap 2.010 responden terpilih dengan usia di atas 17 tahun serta tersebar secara proposional di 34 provinsi di Indonesia sesuai data pemilih pada Pilpres 2019.

Penarikan sample yang dijadikan responden dalam penelitian ini mengunakan metode multistage random sampling dengan tingkat kepercayaan 95 persen serta memiliki margin of error+/- 2,19 persen.

Survei LSI: Mayoritas Rakyat Percaya Kejagung Bakal Usut Tuntas Kasus Korupsi Rp 271 T

Penelitian dilakukan sejak 7-20 November 2021. Untuk mendapatkan data data survei, penelitian ini mengunakan kuisioner yang disodorkan kepada responden dengan tatap muka oleh para surveyor.

Kepala Koordinator Penelitian Masyarakat Citra Nusantara Network Dwi Harini mengatakan bahwa kualitas penelitian dilakukan dengan random check sebanyak 25 persen setelah data data diambil dari responden.

Survei LSI: Tingkat Kepuasan Publik pada Jokowi Naik 76,2 Persen

"Hasil penelitian dari 2.010 responden ditemukan fakta bahwa 82,7 persen menyatakan puas dengan kinerja Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin dalam menanggulangi Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, serta sebanyak 9,9 persen menyatakan tidak puas. Kemudian adapula sebanyak 7,3 persen tidak memberikan pendapat apapun," ujar Dwi melalui keterangan, Rabu, 1 Desember 2021.

Preferensi masyarakat terhadap pilihan partai politik jika pemilu digelar hari dengan pertanyaan terbuka secara langsung kepada 2.010 responden maka hasil pilihan tersebut adalah sebagai berikut PDI Perjuangan tetap menjadi pilihan teratas dengan dipilih oleh 10,8 persen responden.

Kemudian di urutan kedua Partai Golkar 10,4 persen, Gerindra 9,4 persen, Partai Demokrat 6,8 persen, PKB 6,4 persen, PKS 6,2 persen, Nasdem 5,6 persen, PAN 2,1 persen, PPP 1,7 persen, dan partai politik lainnya dibawah 1 persen. Sedangkan yang tidak memilih sebanyak 34,6 persen.

Sementara itu, kata dia, jika data hasil penelitian dari 2.010 responden ketika ditanyakan partai mana yang akan dipilih jika pemilu digelar hari ini dengan pertanyaan tertutup mengunakan kuisioner yang terdapat pilihan nama-nama parpol, maka hasilnya sebanyak 15,2 persen memilih PDI Perjuangan, Golkar dipilih sebanyak 14,9 persen, Gerindra 14,7 persen, Demokrat 8,8 persen, PKB 7,2 persen, PKS 6,7 persen, Nasdem 6,3 persen, PAN 3,4 persen, PPP 2,9 persen sedangkan partai politik lainnya ada di angka bawah 2,5 persen. Sedangkan yang tidak memilih sebanyak 12,7 persen.

Dwi lebih jauh menjelaskan, dari hasil penelitian didapati bahwa alasan responden yang memilih parpol jika dilakukan pemilu hari ini mayoritas beralasan sekitar 19,8 persen responden masih melihat tokoh dalam partai politik ketika memberikan pilihan terhadap partai politik yang akan dipilih. Dimana pilihan responden terkoneksi dengan tokoh utama dalam parpol yang dipilih dan sebanyak 60,6 persen responden memilih berdasarkan track record kader-kader parpol yang dicalonkan oleh parpol sebagai anggota legislatif.

Dan sejauh mana kader parpol yang saat ini terpilih sebagai anggota legislatif bekerja untuk kepentingan masyarakat di daerah pemilihannya sementara sebanyak 19,6 persen memilih didasarkan karena ideologi dan program partai.

Dia menjelaskan, walaupun Pemilihan presiden masih tiga tahun lagi. Namun manuver dan wacana siapa bakal calon presiden (capres) 2024 sudah ramai didengungkan.

Dalam penelitian ini diukur juga seberapa besar preferensi publik terhadap tokoh tokoh dari berbagai latar belakang yang akan dipilih sebagai Presiden jika pilpres digelar hari ini, menurut hasil pilihan 2.010 responden ada 4 latar belakang tokoh yang bakal menjadi calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Diantaranya sebanyak kepala daerah dan menteri yang sukses memimpin diinginkan atau dipilih oleh sebanyak 30,9 persen, kader partai politik yang mempunyai kekuatan politik dan pengaruh politik yang tinggi dinginkan dan dipilih sebanyak 12,8 persen, kalangan Militer/ Polri diinginkan dan dipilih sebanyak 30,2 persen dan serta dari kalangan profesional yang mempunyai modal sosial dan finansial kuat dipilih sebanyak 17,2 persen. Sedangkan yang tidak memilih sebanyak 8,9 persen.

Karena yang mempunyai hak untuk mengusung seorang Capres ada pada partai pemenang pemilu dan peserta pemilu 2019, hasil survei terhadap 2010 respoden ketika ditanyakan tokoh tokoh mana yang punya pontensi untuk maju sebagai Capres pada Pilpres 2024 nanti.

“Maka jawaban 2.010 responden sebanyak 90,8 persen menyatakan Prabowo Subianto akan maju sebagai Capres dari partainya, sebanyak 94,7 persen menyatakan Golkar akan mengusung Airlangga Hartarto sebanyak 48,9 persen PDIP akan mengusung Ganjar Pranowo sebanyak 51,1 persen akan mengusung Puan Maharani,” bebernya.

Sebanyak 92,8 persen PKS akan mengusung Anies Baswedan, Sebanyak 96,6 persen partai Demokrat akan mengusung Agus Harimurti Yudhoyono, Sebanyak 87,3 persen PKB akan mengusung Muhaimin Iskandar, Sebanyak 20,9 persen Nasdem mengusung Anies Baswedan, dan sebanyak 40,8 persen Nasdem mengusung Ganjar Pranowo,

Kemudian, sebanyak 32,8 persen mengusung Airlangga Hartarto dan sebanyak 39,5 persen PAN mengusung Erick Thohir, sebanyak 47,2 persen mengusung Sandiaga Uno. Kemudian sebanyak 89,7 persen menyatakan tokoh tokoh yang tidak menjadi tokoh sentral di parpol atau bukan anggota parpol akan kesulitan untuk mendapat dukungan atau diusung parpol.

Sementara itu, dari hasil penelitian terhadap 2.010 responden didapati preferensi publik terhadap nama nama bakal calon presiden, dengan mengunakan pertanyaan semi terbuka dengan pertanyaan mana tokoh mana yang akan dipilih jika Pilpres digelar hari ini yang didasarkan pada prestasi dan track record para tokoh yang bakal di usung parpol yang kinerjanya dirasakan oleh masyarakat di saat pandemi Covid-19, maka hasilnya tokoh tokoh tersebut memiliki tingkat keterpilihan sebagai berikut.

“Airlangga dipilih oleh 17,1 persen, Ganjar Pranowo 16,2 persen, Prabowo Subianto 14,2 persen, Gatot Nurmantyo 6,8 persen, Puan Maharani 6,2 persen, Sri Mulyani 4,3 persen, Gibran Rakabuming Raka 4,1 persen, Anies Baswedan 3,2 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 3,2 persen, Muhaimin Iskandar 3,1 persen, Sandiaga Uno 2,9 persen, Erick Thohir 2,8 persen dan yang tidak memilih 15,9 persen,” jelasnya.

Dari hasil penelitian terhadap 2.010 responden didapati preferensi publik terhadap nama nama bakal calon presiden, dengan mengunakan pertanyaan tertutup dengan menyodorkan nama nama tokoh dengan pertanyaan tokoh mana yang akan dipilih jika Pilpres digelar hari ini yang didasarkan pada prestasi dan track record para tokoh yang bakal di usung parpol yang kinerjanya dirasakan oleh masyarakat di saat pandemi Covid-19.

“Maka hasilnya yang sangat menarik dari temuan penelitian ini terkait preferensi publik terhadap tokoh bakal calon presiden pada pilpres 2024 kinerja dan prestasi tokoh berbanding lurus dengan preferensi publik dalam memilih sosok presiden 2024 hal ini yang menyebabkan Elektabilitas Airlangga Hartarto yang tertinggi mencapai 18,4 persen dimana kinerja dan prestasi Airlangga dalam menjalankan tugasnya sebagai Ketua penanggulangan Covid 19 dan pemulihan ekonomi memberikan dampak yang positif terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat disaat pandemi Covid-19," terang Dwi Harini.

Baca juga: PAN Blak-blakan Sudah Siapkan Calon Menteri jika Diminta Jokowi

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya