Golkar Dinilai Bisa Rebut Pemilih Jokowi dan Prabowo di Pilpres 2024

Ilustrasi Partai Golkar.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

VIVA - Pengamat politik dari Universitas Padjajaran, Kunto Adi Wibowo, menilai Partai Golkar punya mesin politik untuk merebut suara pemilih Jokowi dan Prabowo Subianto pada Pilpres 2024. Menurutnya,mesin tersebut bisa digunakan untuk memenangkan capres dari partai berlambang pohon beringin tersebut.

KPU Sebut Gugatan Ganjar-Mahfud yang Singgung Jokowi Salah Sasaran

"Ini pekerjaan yang harusnya bisa dilakukan Golkar karena punya mesin politik besar," kata Kunto saat dihubungi wartawan, Jumat, 3 Desember 2021.

DPP Partai Golkar, Konpres Hasil Pilkada Serentak 2020

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
Sekjen Golkar Tegaskan Munas Tak Bisa Dimajukan Sebelum Desember 2024

Cebong dan Kampret

Kunto menuturkan suara pemilih Jokowi yang dikenal dengan cebong serta suara pemilih Prabowo yang dikenal dengan kampret harus bisa direbut oleh Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto. Dan salah satu cara merebut suara pemilih Jokowi dan Prabowo adalah dengan menggandeng tokoh yang dekat atau menjadi simbol dua sosok tersebut.

CEO Freeport Temui Jokowi di Istana, Bahas Smelter hingga Perpanjangan Izin Tambang

Dia mengatakan salah tokoh yang bisa membantu merebut suara kelompok pemilih Jokowi yaitu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Oleh karena itu, ia berpandangan Golkar perlu meminangnya.

"Misal Ganjar direbut untuk suara cebong, lalu untuk suara kampretnya kalau enggak Airlangga harus dekatin siapa sebagai simbol kampret," katanya.

Baca juga: Diprediksi Kuasai Jabar, Golkar: Itu Lumbung Kami

Masih Punya Waktu

Kunto menambahkan Airlangga masih punya waktu satu sampai dua tahun ini untuk menjadikan dirinya tokoh yang jadi mercusuar gerakan atau nilai tertentu. Kemudian pada prosesnya, menaikkan elektabilitasnya.

Munas X Partai Golkar 2019

Photo :
  • VIVA/Muhamad Solihin

Pendukung yang Kecewa

Sebelumnya, pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin, menilai suara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jawa Barat akan tergerus. Alasannya, masyarakat di sana kecewa atas langkah Prabowo bergabung ke pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Banyak masyarakat Jabar yang kecewa pada Prabowo," kata Ujang saat dihubungi wartawan, Minggu, 21 November 2021.

Ujang menilai peta dukungan masyarakat kerap berubah setiap pemilu termasuk di Jabar. Menurutnya, warga Jabar bisa saja berpaling ke capres lain yang lebih menjanjikan dan memberi harapan. Salah satunya Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang diprediksi menjadi salah satu capres di Pilpres 2024 mendatang.

Makin Cerdas

Sementara itu, Ketua DPP Partai Golkar, Firman Soebagyo, mengatakan bahwa masyarakat sudah semakin cerdas. Sikap dan perilaku politik dari tokoh-tokoh mereka dukung menjadi pertimbangan pilihan politik. Ia mengatakan dalam menentukan pilihannya di era keterbukaan, masyarakat lebih senang pada tokoh-tokoh yang konsisten dengan sikap politik.

"Dan kemudian memilih tokoh yang memang dalam politik itu menjaga etika hubungan antara pendukung dan yang didukung," ujarnya.

Firman menambahkan posisi-posisi psikologis dan inkonsisten calon pemimpin dapat mempengaruhi ketidakpercayaan pendukungnnya. Hal ini disebabkan keputusan politik tokoh politik tersebut tidak sesuai dengan yang diharapkan pendukungnnya.

Dia berharap suara-suara pemilih yang dulu memilih ke Golkar akan kembali memilih partai tersebut. Ia mengingatkan Prabowo Subianto dulunya merupakan kader Golkar yang keluar dan mendirikan Partai Gerindra.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya