PKS Dorong Partai Koalisi dan Usung Capres Sejak Dini

Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera.
Sumber :
  • VIVAnews/Reza Fajri

VIVA - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera, Mardani Ali Sera, meyakini akan ada kejutan besar di Pemilu 2024. Mardani ragu capres yang maju pada Pemilu 2024 sesuai dengan prediksi survei yang ada sekarang ini yaitu Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.

Kubu Ganjar-Mahfud Ingin Suara Prabowo-Gibran Nol, Begini Kata KPU

Bendera partai-partai politik. (Ilustrasi)

Photo :
  • Antara/ Fanny Octavianus

Waktu Masih Panjang

Otto Hasibuan: Rakyat Dituduh Pilih Prabowo-Gibran karena Bansos, Ini Sangat Menyakitkan!

Apalagi, lanjut dia, tiket pencalonan saat ini masih belum ada yang pasti didapat dari capres yang memiliki elektabilitas tinggi versi survei.

“Waktu masih panjang dan tiket belum ada kepastian. Saat koalisi parpol sudah terjadi dan tiket sudah jelas alokasinya, maka panggung akan berubah,” kata Mardani saat dihubungi wartawan, Senin, 6 Desember 2021.

KPU Ungkap Kubu Anies dan Ganjar Tak Pernah Ajukan Pembatalan Pencalonan Gibran

Mardani mengatakan bahwa nama-nama populer di survei akan pudar seiring berjalannya waktu. Salah satunya karena kondisi pemilu yang terjadi saat ini.

“Kondisi ke depan dengan Pemilu rasa pandemi, rasa resesi dan rasa suksesi sangat volatile (turun naik). Dan jadi ujian ketokohan,” ujarnya.

Baca juga: Golkar Dinilai Bisa Rebut Pemilih Jokowi dan Prabowo di Pilpres 2024

Leader Akan Tetap Bersinar

Menurut Mardani, kuncinya terletak pada ketokohan seorang pemimpin. Dia menilai pemimpin akan tetap bersinar menghadapi segala situasi dan kondisi ke depan meskipun masa jabatannya habis jelang Pemilu 2024.

“Jika leader akan tetap bersinar. Jika bukan leader akan hilang ditelan kebisingan tokoh lain,” katanya.

Dua siswa Sekolah Menengah Atas memperhatikan gambar partai politik peserta pemilu 2019 di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat, Bandung, beberapa waktu lalu (Foto ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Koalisi di Awal Bukan Menit Terakhir

Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PKS itu pun mendorong partai-partai politik berkoalisi dan mendeklarasikan calon presiden di awal bukan di menit-menit terakhir pendaftaran ke KPU seperti yang biasa terjadi. Tujuannya untuk membuat masyarakat lebih memahami para calon pemimpinnya.

“Saya setuju parpol melakukan koalisi dan penjajakan jauh-jauh hari. Sehingga tidak membeli kucing dalam karung,” katanya.

Faktor yang Ubah Peta Dukungan Capres

Sementara itu, pendiri Cyrus Network, Hasan Nasbi, mengungkap faktor yang dapat mengubah peta dukungan capres yaitu koalisi lebih awal antar partai politik dan penentuan calon lebih awal.

"Kalau sudah bungkus (kepastian koalisi dan calonnya) saya yakin orang akan melihat ooh ini yang sudah punya tiket," ujar Hasan.

Ilustrasi bendera sejumlah parpol berderet di Ocean Corner, Tanjung Pinang.

Photo :
  • VIVAnews/Yuliseperi

Namun elit politik kerap menginginkan calon ditentukan di akhir-akhir. Alasannya karena di akhir makin tinggi harga negonya.

"Padahal publik menginginkan jauh-jauh hari," kata Hasan.

Terkait seorang pemimpin yang habis masa jabatan, dia menilai hal itu itu memiliki efek yang luas. Menurutnya, pemimpin tersebut bisa jadi kehilangan pengaruh seperti mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang sempat tinggi elektabilitasnya, kini makin meredup.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya