Konsolidasi Lanjutan PDIP, Ini Yang Dibahas

Konsolidasi PDIP Dengan Pimpinan Cabang Partai
Sumber :
  • PDI Perjuangan

VIVA – PDIP melanjutkan konsolidasi partai dengan seluruh elemen hingga pada level cabang. Pemulihan total, menjadi semangat yang diusung. Kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres KH Maruf Amin dalam menangani pandemi COVID-19, dinilai sukses. Sehingga perlu dilanjutkan.

Hasto PDIP Jawab Tudingan Jadi Penghambat Pertemuan Jokowi-Megawati

Hal itu diungkap Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, saat membuka Konsolidasi DPC Pelopor Gelombang III yang digelar di Gedung Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada Rabu 15 Desember 2021.

Ini juga menjadi perintah dari Ketum Megawati Soekarnoputri. Apalagi dunia melihat Indonesia sebagai negara yang cukup sukses mengatasi pandemi. Hingga berada pada deretan teratas dalam kategori negara sukses mengatasi pandemi.

Hasto Usul Kasus Connie Bakrie Disetop, Minta Aparat Fokus Usut Korupsi Tambang

PDIP juga akan menggelar HUT pada 10 Januari 2022. Maka yang diusung adalah memperkuat semangat kerja keras pemerintah. Megawati telah menetapkan perayaan HUT tersebut akan digelar dengan tema “Bangunlah Jiwa dan Badannya untuk Indonesia Raya”. 

“Tema ini sangat relevan dengan kondisi pandemi. Dengan semangat bangun jiwa dan badannya ini, kita ingin ada pemulihan total. Atas dasar hal tersebut, seluruh kegiatan HUT dirancang dengan menampilkan resep makanan pendamping beras, makanan sehat bergizi dengan harga terjangkau, obat-obatan herbal dan bagaimana desa dibangun sebagai pusat kemajuan peradaban di dalam melawan kemiskinan dan kebodohan. Selain hal tersebut, sepanjang peringatan HUT partai sampai akhir Mei 2022 seluruh kader partai akan memelopori senam sehat jasmani,” jelas Hasto, dalam keterangannya.

Gibran Singgung Hasto yang Halangi Pertemuan Megawati-Jokowi

Hidup sehat juga akan digalakkan. Yakni menanamkan kebiasaan senam sehat untuk kader partai maupun masyarakat. Agar berdisiplin dalam menjaga kebugaran dan menerapkan hidup sehat.

Maka kader diminta untuk memulai bergerak dari sekarang. Membangun kesadaran di tengah-tengah masyarakat untuk menciptakan optimisme. Juga menggelorakan semangat berdiri di atas kaki sendiri atau berdikari.

“Juga harus aktif membangun karakter dan mental. Dengan menggerakkan semangat berdikari di bidang pangan dan senam jasmani maka rakyat akan hidup sehat. Tradisi minum jamu warisan nenek moyang juga akan dibangkitkan dengan sentuhan modernitas, namun menyehatkan,” kata Hasto. 

Doa dan Dzikir Dari Megawati

Hasti memastikan, Megawati selalu mendorong dan mendukung langkah yang dilakukan para kader. Bahkan ia mengaku, setiap malam putri Proklamator Bung Karno itu selalu berzikir dan berkontemplasi.

“Beliau selalu mendoakan kita sebagai satu-satunya partai nasionalis Soekarnois, punya api perjuangan yang tak pernah padam,” katanya.

Sementara Ketua DPP PDIP bidang kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat, menegaskan bahwa Megawati selalu mengingatkan untuk tidak berhenti melakukan konsolidasi. Dengan begitu, tugas kepartaian menjadi lebih sempurna.

“Mari sempurnakan seluruh tugas kepartaian kita. Baik dalam rekruitmen, pendidikan kader, dan komunikasi politik. Penggalangan, penyempurnaan organisasi. Pemimpin di semua harus tingkatkan soliditas. Semangat kolektivitas kepartaian harus kita kedepankan,” ujar Djarot. 

Dia juga mengingatkan untuk melakukan nation and character building. Saat ini, Indonesia menghadapi berbagai tantangan geopolitik global. Dia mencontohkan ancaman perang di Laut China Selatan, intoleransi dan radikalisme. Djarot menekankan bahwa semuanya bukanlah ancaman kosong. 

Maka semua kader PDIP harus tetap menimba ilmu dan mengasah kepemimpinan yang intelek. Sehingga selalu mempunyai solusi menghadapi ancaman aktual. 

Djarot lanjut mengatakan, bahwa Megawati berpesan agar terus menggelorakan kebudayaan bangsa. Semua kader PDIP harus memastikan untuk melawan homogenisasi atau upaya penyeragaman. Sebab Indonesia adalah berwarna dan penuh keanekaragaman bangsa. 

“Jadi Bu Mega selalu mengingatkan agar kebudayaan ini diperhatikan, jangan biarkan upaya penyeragaman yang mengikis semangat kebhinnekaan," kata Djarot. 

“Kita harus membangun identitas budaya kita, budaya nusantara yang khas Indonesia, bukan identitas Amerika atau Eropa, bukan identitas Timur Tengah,” pungkasnya. 

Konsolidasi DPC Pelopor ini dilaksanakan dalam tiga gelombang sejak 10 Desember lalu. Selain Hasto dan Djarot, hadir juga Wasekjen Utut Adianto dan Arif Wibowo. Juga Ketua DPP PDIP Bambang “Patjul” Wuryanto dan Sri Rahayu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya