PAN Ingin Pemerintah Prioritaskan Vaksin Dalam Negeri

Sekretaris Jenderal DPP PAN Eddy Suparno
Sumber :

VIVA – Masalah penanganan pandemi COVID-19, menjadi salah satu catatan penting dari Partai Amanat Nasional (PAN), dalam refleksi akhir tahun 2021. Terutama capaian vaksinasi dan vaksin yang digunakan pemerintah semenjak awal tahun ini.

WHO: Imunisasi Global Menyelamatkan 154 Juta Jiwa Selama 50 Tahun Terakhir

Sekretaris Jenderal DPP PAN Eddy Suparno mengatakan, pihaknya mendorong pemerintah untuk mendahulukan pemberian vaksin produk dalam negeri kepada masyarakat. Memprioritaskan buatan anak bangsa, kata Eddy adalah sebagai bentuk kemandirian bangsa terutama dalam bidang kesehatan.

"Kami berharap pemerintah dapat mendahulukan vaksin dalam negeri, karena ini dalam rangka menciptakan kemandirian vaksin," ujar Eddy di Kantor DPP PAN, Jakarta, Kamis 30 Desember 2021.

HKTI Usulkan HPP Gabah Naik Jadi Rp6.757

PAN Akui Penanganan Pandemi Cukup Baik

Presiden Jokowi Tinjau Vaksinasi Massal di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor

Photo :
  • Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden

Negara Ini Tuduh Iran sebagai Negara Teroris, Kok Bisa?

Menyangkut penanganan pandemi yang sudah berlangsung lebih dari setahun di Tanah Air, PAN memuji langkah-langkah pemerintah. Eddy menjelaskan, PAN mengapresias tinggi kinerja pemerintah dalam penanganan COVID-19.

Bahkan menurutnya, penanganan pandemi yang dilakukan pemerintah Indonesia merupakan salah satu yang terbaik di Asia dan ASEAN.

"Penanganan pandemi COVID-19 yang dilakukan pemerintah Indonesia merupakan salah satu terbaik di Asia, dilansir oleh Nikkei Asia, dan yang terbaik di kawasan ASEAN," ujarnya.

Dari data yang PAN miliki, Eddy jelaskan kalau vaksinasi di Indonesia hingga kini telah mencapai lebih dari 200 juta dosis vaksin. Yang terdiri dari 40 persen dosis lengkap, 60 persen untuk vaksin dosis pertama.

Dalam hal ini dikatakan Eddy, sudah melebihi target organisasi kesehatan dunia WHO, yakni vaksinasi seluruh dunia mencapai 40 persen.

"Ini melampaui target WHO yang mengharapkan seluruh negara sudah mencapai 40 persen vaksin untuk total penduduk di tahun 2021, dan 70 persen di tahun 2022," jelasnya.

Eddy menyarankan pemerintah, dari pada menunggu vaksin dari negara lain, akan lebih baik jika pemerintah mempercepat dan mendorong vaksin dalam negeri.

"PAN mendorong agar sisa program vaksinasi yang sedang dikejar bisa diprioritaskan dengan memaksimalkan vaksin produksi dalam negeri," ujarnya.

PAN berharap produksi vaksin dalam negeri sudah bisa dilakukan pada kuartal pertama 2022 mendatang. “Semoga tahun depan, produski vaksin dalam negeri bisa dilakukan,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya