Potret Khofifah Muda Bersama Gus Dur saat Jadi Presiden

Khofifah Indar Parawansa (kiri) saat masih muda bersama Gus Dur.
Sumber :
  • Humas Pemprov Jatim

VIVA – Gubenur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa merupakan salah satu tokoh yang memiliki kedekatan dengan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Cara berpikirnya, baik dalam keislaman maupun kebangsaan, digembleng Gus Dur. 

Khofifah: Alumni UNAIR Harus Tingkatkan Kualitas SDM untuk Bangun Indonesia

Karir politik Khofifah dianggap salah satu kader ideologis cucu dari pendiri Nahdlatul Ulama Hasyim Asy’ari tersebut.

Pada Jumat, 31 Desember 2021, Biro Hubungan Masyarakat Pemerintah Provinsi Jatim menyebarkan dua foto Khofifah muda saat mendampingi Gus Dur semasa menjadi Presiden RI. Dua foto itu dilengkapi dengan keterangan tertulis Khofifah sebagai refleksi atas wafatnya Gus Dur 12 tahun lalu. Foto itu sebagai salah satu bukti kedekatan Ketua Umum PP Muslimat NU itu dengan Gus Dur.

Airlangga Tugaskan RK Maju Pilkada Jakarta, Bobby di Sumut dan Khofifah Jatim

Di foto tersebut, Khofifah tampak mengenakan jilbab biru dipadu baju polos berwana putih. Di tangannya tergantung sebuah tas hitam. Kepalanya sedikit menunduk, seperti mendengarkan apa yang disampaikan Gus Dur yang berdiri di sampingnya. 

Saat itu, Gus Dur mengenakan batik dengan peci hitam sebagai ciri khasnya. Ia tampak digandeng oleh seorang ajudan.

Gerindra Tak Masalah PDIP Gabung Usung Khofifah di Pilgub Jatim, Ada Tapinya

Di foto kedua, Khofifah terlihat mengenakan jilbab dan baju berwarna putih. Ia duduk di kursi di sebelah Gus Dur dalam suatu acara. 

Khofifah Indar Parawansa (kiri) saat masih muda bersama Gus Dur.

Photo :
  • Humas Pemprov Jatim

Khofifah terlihat sedikit menundukkan kepala, mendengarkan dengan saksama apa yang disampaikan Gus Dur. Di situ, Gus Dur mengenakan kemeja batik warna cokelat.

 Tak dijelaskan dua foto itu di momentum apa. Namun yang pasti, menurut catatan VIVA, di masa Gus Dur menjadi Presiden RI, Khofifah ditunjuk menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan. 

Sebelum jadi menteri, Khofifah juga menjadi anggota DPR RI dengan kendaraan Partai Kebangkitan Bangsa, partai yang didirikan Gus Dur. Dia saat itu juga sempat menjadi Wakil Ketua DPR.

Dalam keterangan resminya, Khofifah menjelaskan semasa hidupnya Gus Dur senantiasa menggaungkan nilai-nilai kemanusiaan, pluralisme, inklusivitas, dan toleransi. Nilai-nilai tersebut, kata dia, akan terus relevan dengan situasi dan kondisi di Indonesia yang majemuk dengan keberagaman agama, suku, bangsa, budaya, adat istiadat, dan budaya.

"Hingga saat ini belum ada yang setara  bisa menggantikan sosok Gus Dur. Namun, semua pemikirannya, cara bertindaknya, dan cara bersikapnya dapat menjadi referensi dalam menyelesaikan berbagai persoalan bangsa," tutur Khofifah.

Dia bilang hal itu termasuk berbagai persoalan dan konflik akibat menguatnya politik identitas, radikalisme, dan berbagai dampak negatif di era disrupsi informasi.

Khofifah mengaku sangat mengagumi Gus Dur dan juga nilai-nilai yang diwariskannya. Kata dia, Gus Dur adalah sosok bukan sekadar mantan Presiden RI, melainkan  bapak kemanusiaan dunia. Karena itu, ia menyebut Gus Dur lebih menyukai disebut sebagai sosok humanis daripada pluralis.

Bahkan, saat akan meninggal dunia, Gus Dur meninggalkan wasiat kepada Khofifah sampai tiga kali meminta agar batu nisannya ditulis ‘The Humanist Died Here’ (Di sini berbaring seorang humanis). Wasiat itu terkabul. 

Saat ini, jika berziarah ke makam Gus Dur di Jombang, di nisannya akan tampak tulisan ‘Here Rest a Humanist’.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya