Haikal ke Habib Kribo: Saya Gak Sanggup Tanggapi Habib Kasar Gini

Debat panas Haikal Hassan dengan Habib Zen Kribo di Catatan Demokrasi tvOne
Sumber :
  • tvOne

VIVA – Proses hukum yang menjerat Habib Bahar bin Smith terkait kasus hoax jadi perdebatan. Suara yang pro Habib Bahar anggap proses hukum tersebut aneh. Namun, yang kontra mendukung ditahannya penceramah tersebut.

Idrus Marham: Fakta atau Omon-Omon?

Demikian dibahas dalam Catatan Demokrasi tvOne yang menghadirkan sejumlah pembicara seperti penceramah Haikal Hassan dan Habin Zen Assegaf alias Habib Kribo. Salah satu sesi acara diskusi terjadi perdebatan sengit antara Haikal dengan Habib Zen.

Awalnya, Habib Zen menyampaikan argumennya panjang lebar soal kasus Habib Bahar. Berbagai tuduhan ia lontarkan dengan menyebut Habib Bahar dan Habib Rizieq Shihab (HRS) sebagai gerombolan radikal. 

Gerebek Rumah Addin di Bekasi, Habib Bahar bin Smith Dipolisikan

Dia bilang sejak Front Pembela Islam (FPI) berdiri, ia sudah melawan.  Menurutnya, meski dirinya juga seorang habib, ia tak pernah membenarkan pernyataan Habib Bahar dan HRS. Dia menuding HRS bukan gerakan Islam yang kemudian diturunkan ke Habib Bahar.

"Jadi, Bahar dan Rizieq tak bisa dilepaskan dari etnisnya. Kalau bukan habib, tidak ada yang ngikut," kata Habib Zen yang dikutip VIVA pada Rabu, 5 Januari 2022.

Anggota TNI Praka Supriyadi Tewas Bersimbah Darah, Habib Bahar Geram: Saya Akan Usut Tuntas!

Dia juga sempat menyinggung Habib Bahar yang ceramah soal Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman. Ia menyebut Habib Bahar petantang petenteng membanggakan diri sebagai ulama.

"Orang yang nggak bisa nangkap ucapan Pak Dudung, bagi saya itu kebencian. Kalau orangnya akalnya pendek itu kebencian. Jelas sekali," kata dia lagi.

Debat panas Haikal Hassan dengan Habib Zen Kribo di Catatan Demokrasi tvOne

Photo :
  • tvOne

Pun, ia menyebut Habib Bahar bahaya untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) karena melecehkan TNI. Menurutnya, sudah tepat proses hukum terhadap penceramah berambut panjang tersebut. 

Dia juga menduga kepala anjing yang dikirim ke pondok pesantren Habib Bahar bisa saja sebagai rekayasa.

Giliran Haikal Hassan menyampaikan pandangannya. Dia menilai dalam kasus Habib Bahar ini sebenarnya bisa melibatkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai fasilitator. 

"Sejak kapan kita menghakimi orang di meja, si A salah, si B nggak benar, C sesat, sejak kapan?" tutur Haikal.

Menurutnya, jika ada penceramah yang bahasanya kurang pas maka bukan dengan langsung ditangkap  polisi. Ia menyayangkan proses tersebut.

"Harusnya bukan proses penangkapan lebih dulu, dialog. Sejak kapan kita kehilangan kesempatan untuk dialog? karena ada pembiaran," jelas Haikal.

Dia mengatakan dengan dialog maka akan menyelesaikan semua masalah. Dengan dialog akan menghilangkan kecurigaan. 

Haikal menyingung tuduhan Habib Zen yang juga mengandung unsur kecurigaan dan tuduhan. Bagi dia, hal itu juga bisa duduk dialog dengan difasilitasi oleh MUI.  

"Andai kata apa yang dikatakan Habib Bahar itu kemarin salah. Kemudian ada masalah dengan Pak Dudung kemudian dimediasi MUI, cantik sekali," tutur Haikal.

Dia menekankan seharusnya sudah berpikir ke arah sana untuk dialog.

"Kalau sekarang ditutup dialog ini dengan narasi dari Habib Zen, penutupnya itu nggak indah, tidak mencerminkan sebuah persatuan. Begitu loh," kata Haikal.

Habib Zen langsung menyanggah dan memotong penjelasan Haikal. Dia heran dengan saran Haikal agar dilakukan dialog terlebih dulu.

"Mau dialog bagaimana? Kalau Bahar punya kuping, punya akal, banyak orang yang nggak suka. Loh, ada NU yang dukung dia? Apa NU itu goblok? Habib Quraish dukung dia? apa Habib Quraish goblok?" ujar Habib Zen.

Dia bilang kalau Habib Bahar punya telinga dan hati bersih maka sebaiknya berhenti saja. 

Haikal pun merespons omongan lawan bicaranya itu. Dia menyoroti bahasa Habib Zein yang kasar. Ia mengaku malas menanggpinya.

"Saya nggak sanggup nih tanggapi bahasa Habib Zen yang kasar gini," sebut Haikal.

"Kok, kasar bagaimana? Katanya Anda membela Bahar," jawab Habin Zein.

"Nggak, nggak," kata Haikal. 

"Anda memperalat habib, anda menjual habib," ujar Habib Zen.

"Nggak, nggak," tutur Haikal dengan santai.

Habib Zen kemudian meminta agar Haikal jangan bersilat lidah.

"Saya tahu. Anda pernah mengatakan keturunan Nabi itu kafir loh," sebut Habib Zen.

"Loh, itu fitnah, fitnah," tutur Haikal.

"Anda bicara. Saya buktikan, saya buktikan," kata Habib Zen.

"Itu fitnah, fitnah," tegas Haikal.

Habib Zen kembali menuding Haikal menjual habib.

Melihat pembicaraan di luar konteks, akhirnya perdebatan disetop oleh presenter Catatan Demokrasi. Presenter juga meminta agar Habib Zen dan Haikal menahan argumennya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya