Gabung PKS, Narji Minta Maaf Pernah Dukung Dudung Turunkan Baliho HRS

Narji PKS
Sumber :
  • Tangkapan Layar

VIVA – Setelah bergabung dengan Partai Keadilan Sejahtera atau PKS, Komedian Sunarji Riski Radifan alias Narji menyatakan siap mengikuti beragam pembinaan yang ada di partai. Bahkan bila perlu Narji juga siap membantu berbagai kegiatan PKS di tengah masyarakat

PKB dan PKS Sepakati Koalisi di Pilkada Serentak 2024, Khususnya di Jateng dan Jatim

Hal tersebut, kata Narji, dilakukan sebagai konsekuensi terjun ke dunia politik melalui PKS. Narji siap menjalankan apa yang menjadi aturan partai.

"Saya mau belajar banyak hal di PKS. Partai ini kan seperti pesantren, semua kadernya dididik dan dibina secara rutin. Dan saya menyatakan siap mengikuti kegiatan itu semua," kata Narji yang dikutip Rabu 5 Januari 2022.

Usai Nasdem, Presiden PKS Ahmad Syaikhu Sambangi Cak Imin di Markas PKB

Narji

Photo :
  • VIVA.co.id/Ichsan Suhendra

Narji mengaku dirinya masih perlu banyak belajar tentang politik dan agama. Karena itu ia tidak segan mengikuti berbagai kegiatan yang diselenggarakan PKS.

Bagi Mardani Ali Sera, PKS Harus Oposisi: Kita Beda dengan 02, Landasan Berpikir dan Asumsinya

Dalam kesempatan yang sama, Narji juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas sikap politiknya sebelum gabung ke PKS. Narji bersama beberapa artis ibu kota sempat memberikan dukungan moril kepada Letjen Dudung menertibkan baliho Pimpinan FPI saat itu, Habib Rizieq Shihab. 

Narji mengaku sama sekali tidak bermaksud menyinggung pihak tertentu, apalagi menyinggung perasaan umat Islam. Dia berharap masyarakat dapat memafkannya.

"Saya berharap masyarakat mau memaafkan. Masak masyarakat tidak memaafkan saya. Istri saya saja memaafkan saya, yang punya tampang kayak gini,” kata Narji
 
Sementara itu, Wakil Ketua FPKS DPR RI Mulyanto, mendukung permohonan maaf dan pernyataan Narji. Ia pun berharap masyarakat berkenan memaafkan pelawak yang ngetop melalui grup Cagur. 

"Bang Narji ini kan komedian jadi masih kurang luwes memahami konstelasi politik. Sejak kecil dia tinggal di Tangerang Selatan dengan masyarakat yang relijius. Belajar ngaji di surau dan dekat dengan ustadz dan kyai," kata Mulyanto. 
 
Mulyanto menambahkan, "kedepan, beliau akan banyak belajar politik yang santun dari PKS dan para ustadznya.  Kita terharu dan bangga mendengarnya," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya