Benny Harman Soroti Kasus Wadas, Netizen: Bupatinya Kader Demokrat Pak

Politikus Demokrat Benny K Harman.
Sumber :
  • Jo Kenaru

VIVA – Insiden pengepungan aparat terhadap warga di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo masih menyedot perhatian publik terutama netizen. Bupati Purworejo Agus Bastian disorot karena seolah tak muncul dalam kasus Wadas.

Chandrika Chika Ditangkap karena Kasus Narkoba, Netizen: Udah Benar Joget Papi Chulo Aja

Sorotan netizen ini karena mengomentari cuitan Wakil Ketua Umum DPP Demokrat Benny Kabur Harman. Politikus asal NTT itu dalam cuitan di Twitter menyampaikan bahwa puluhan juta dari pelosok nusantara melihat insiden pengepungan aparat polisi di Wadas, pada Selasa, 8 Februari 2022.

"Puluhan juta mata dari pelosok Nusantara menyaksikan apa yang sedang terjadi dengan penduduk Desa Wadas, Jawa Tengah. Semoga ada jalan dan ada kedamaian di sana.#RakyatMonitor," tulis Benny yang dikutip pada Kamis, 10 Februari 2022.

Viral Pegawai Minimarket Ribut dengan Tukang Parkir Liar, Netizen: Premanisme Terselubung

Netizen pun merespons dengan memberikan komentar. Sebagia netizen ngomentari miring cuitan Anggota Komisi III DPR tersebut. Salah satu akun @arifin34533 mempertanyakan Bupati Purworejo Agus Bastian yang merupakan kader Demokrat ke mana dalam persoalan ini.

"Bupati nya kemana ya...? Katanya kader Demokrat ya...?" tulis akun tersebut.

Abidzar Al Ghifari dan Irish Bella Mendadak Dijodohkan, Ini Respons Umi Pipik

Akun lain @BorneoWolf meminta Benny agar sebelum mem-framing sesuatu sebaiknya cek kevalidan video. Dia menyindi video yang diunggah Benny adalah peristiwa lama. Dia juga menyindir sebaiknya Benny meminta info langsung kepada Bupati yang membawahi Desa Wadas.

"Bupatinya khan kader sama partainya dgn kau juga, kawan di DPR periode kemarin," tulis akun tersebut.

"Itu kan video lama pak. Dan saat ini bupatinya kader Demokrat, coba cek lagi pak," tulis akun @ChusnulCh_

Insiden di Desa Wadas, Purworejo menarik perhatian masyarakat luas karena puluhan warga sempat ditangkap. Namun, sebanyak 66 warga sudah dibebaskan polisi. 

Warga yang ditangkap diduga karena menolak pengukuran lahan yang dilakukan Badan Pertanahan Nasional (BPN). Lahan yang diukur BPN diproyeksikan untuk dibuat menjadi 

Bendungan Bener senilai Rp2,06 triliun itu masuk bagian proyek strategis nasional (PSN) pemerintah. Warga menolak lahan diukur karena alasannya takut kehilangan sumber penghidupan mereka.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya