Sekjen PDIP: Megawati-Jokowi Senafas soal Pemilu, Taat Konstitusi

Presien Jokowi bersama Ketua Dewan Pengarah BRIN Megawati Soekarnoputri
Sumber :
  • ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden/Rusman

VIVA – Presiden Joko Widodo dan Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Megawati Soekarnoputri bertemu dalam sebuah acara di Persemaian Modern Rumpin di Bogor, Kamis kemarin.

3 Jenderal Termuda di TNI Angkatan Darat, Ada yang Jadi Perisai Hidup Presiden Jokowi

Menurut Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, pertemuan itu murni membahas masalah program menjaga Bumi Pertiwi. Ia menegaskan tidak ada pembahasan mengenai penundaan Pemilu 2024, apalagi wacana Jokowi tiga periode.

Sebab, kata Hasto, baik Jokowi maupun Megawati memiliki visi yang sama, di mana keduanya tunduk pada konstitusi yang mengatur pemilu tiap lima tahun sekali. Artinya pemilu berikutnya tetap dilakukan pada tahun 2024.

Erick Thohir Beberkan 'Kunci Sukses' Timnas Indonesia ke Media Asing

Hasto mengatakan, pertemuan antara Megawati dan Jokowi dilakukan secara periodik. Kali ini dilakukan di Rumpin Bogor. Karena sejak awal, Megawati menaruh perhatian yang begitu besar terhadap gerakan penghijauan dan bagaimana menjaga kelestarian alam raya.

“Hal tersebut juga menjadi salah satu concern dari BRIN dimana Ibu Mega sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN. Karena pertemuan dilakukan di Rumpin, maka yang dibahas adalah hal-hal yang berkaitan dengan bagaimana menyejukkan Indonesia melalui gerak menjaga pertiwi,” kata Hasto dalam keterangannya, Jumat, 11 Maret 2022.

PM Singapura akan Temui Jokowi Pekan Depan, Bahas Energi Hingga IKN

Dengan penghijauan, menurut Hasto, akan menghasilkan oksigen bagi kehidupan. Dengan pepohonan, akan menjadikan Bumi Pertiwi Indonesia kelihatan menyegarkan. Maka itulah di pertemuan itu yang dibahas adalah soal nursery atau persemaian tanaman. Bukan soal isu pemilu 2024.

“Nah terkait penundaan Pemilu, sikap Bu Mega dan Pak Jokowi kan senafas, taat, tunduk dan patuh pada konstitusi. Jadi karena sudah sama, ya tidak perlu dibicarakan. Nursery lebih penting bagi masa depan pembangunan yang pro lingkungan,” kata Hasto.

Presiden Jokowi sendiri sebelumnya menyebut bahwa pada tahun ini, lebih dari 30 nursery seperti di Rumpin itu yang tersebar di beberapa titik wilayah, akan bisa menghasilkan sekitar 12 juta bibit tanaman pohon.

Adapah  Megawati menyatakan dia berharap pembangunan persemaian itu tidak hanya akan bermanfaat untuk lingkungan. Namun juga dapat membantu meningkatkan perekonomian.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya