Puan Maharani Kecam Penganiayaan Ade Armando saat Aksi Demo

Ketua DPR RI Puan Maharani di Forum IPU di Bali.
Sumber :
  • Istimewa/ Ahmad Farhan Faris

VIVA – Ketua DPR RI Puan Maharani menyayangkan terdapat tindakan anarkis yang dilakukan oleh sekelompok orang sehingga menyebabkan adanya korban luka pada aksi unjuk rasa mahasiswa Senin kemarin. 

Cekcok dengan Istri, Seorang Pria di Surabaya Banting Bayinya yang Berusia 6 Hari

Politikus PDIP itu meminta aparat penegak hukum mengusut tuntas kasus kekerasan tersebut.

Diketahui, pegiat media sosial (Medsos) Ade Armando dipukuli oleh sejumlah orang tak dikenal saat aksi unjuk rasa yang berlangsung di Gedung Parlemen, Senin, 11 April 2022.

Kasus Penganiayaan Sesama Mahasiswi di Karawaci, Korban Minta Tersangka Dihukum Berat

"Saya mengutuk keras insiden kekerasan yang terjadi di tengah demo kemarin. Apapun alasannya, tindakan kekerasan tidak bisa dibenarkan karena bertentangan dengan prinsip kemanusiaan," tulis Puan dalam akun Instagram @ketua_dprri yang dikutip, Selasa, 12 April 2022.

Puan juga mengapresiasi para mahasiswa yang melakukan aksi demonstrasi untuk menyuarakan aspirasinya secara damai.

Oknum Polisi di Kolaka Diduga Keroyok Warga, Korban Sempat Ditodong Pistol

Mantan Menko PMK itu menegaskan, pihaknya akan selalu siap menampung aspirasi mahasiswa terkait penolakan terhadap penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.

"DPR siap memfasilitasi tuntutan dari mahasiswa dengan pihak Pemerintah," ujarnya. 

Sebelumnya, Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) menegaskan bahwa keberadaan Ade Armando di tengah aksi unjuk rasa mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dalam kaitan pembuatan konten.

Hal ini diungkap Sekretaris PIS Nong Darol Mahmada dalam konferensi pers secara daring, Senin malam kemarin.

"Bang Ade ikut turun ke lapangan dalam posisi sebagai ketua Pergerakan Indonesia. Beliau membuat konten dan acara (aksi BEM SI) tadi dijadikan sebagai salah satu konten pergerakan Indonesia," kata Nong.

Dengan tujuan pembuatan konten, Ade Armando dikatakan juga membawa tim yang terdiri dari empat orang, di antaranya, dua penulis dan dua juru kamera.

Nong membantah Ade Armando ikut-ikutan aksi unjuk rasa mahasiswa, seperti yang dituduhkan.
Jadi, tekan dia, keberadaan pegiat media sosial dan Dosen Universitas Indonesia itu di depan Gedung DPR ada tujuannya.

"Kami sangat kaget dengan penyerangan terhadap Bang Ade," ujarnya.

Nong juga mengutuk, penyerangan yang dilakukan sejumlah orang terhadap Ade Armando. 

"Penyerang yang biadab, tidak berperikemanusiaan. Bersikap sangat kejam, memperlakukan Bang Ade sedemikian rupa," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya