Bima Arya Blakblakan Pernah Berselisih dengan Anies Baswedan

Bima Arya Wali Kota Bogor
Sumber :
  • VIVA/Rosikin

VIVA – Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengaku tidak mudah memimpin sebuah daerah seperti Bogor yang beririsan erat dengan DKI Jakarta tetapi di sisi lain kota itu merupakan bagian dari provinsi Jawa Barat. Dia bahkan pernah berselisih dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terutama dalam kebijakan penanganan pandemi COVID-19.

Menkes: Implementasi Nyamuk Ber-Wolbachia untuk Tanggulangi Dengue Mulai Bergulir

Pada masa awal pandemi COVID-19 melanda Indonesia, Maret hingga Juni 2020, dihadapkan pada situasi rumit untuk pengendalian mobilitas warga, kata Bima Arya dalam wawancara eksklusif dengan The Interview di Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis, 7 April 2022.

"Bayangin aja 800 ribu warga Bogor dan sekitarnya pulang-pergi Jakarta setiap hari; 400 ribu warga Jakarta dan sekitarnya masuk kota Bogor setiap weekend," ujarnya.

Kubu Prabowo-Gibran Sebut Pemilu Ulang Tak Ada di UU

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wali Kota Bogor Bima Arya di Balai Kota Bogor.

Photo :
  • VIVA/Muhamad AR

Dalam satu momen, dia bercerita, Anies Baswedan sempat mengusulkan satu kebijakan agar lebih memperketat mobilitas warga. Waktu itu sempat diputuskan satu kebijakan yang dinamai Pembatasan Sosial Berskala Besar
(PSBB) total di Jakarta yang akan diterapkan se-Jabodetabek. "Padahal, menurut saya, yang harus diperhatikan juga adalah roda ekonomi warga; saat itu kita harus pinter ngatur gas dan remnya itu kapan."

Kubu Anies Tuding Pencalonan Gibran Tidak Sah, KPU: Mengada-ngada

Menurut Bima, kebijakan itu ibarat "membunuh nyamuk dengan meriam". Padahal, dia berpendapat, "kalau perlu dijentik, ya, dijentik aja". Lagi pula setiap daerah memiliki pertimbangan masing-masing sesuai permasalahan yang terjadi. Karena alasan itu, dia memilih membuat kebijakan yang proporsional, yakni pembatasan sesuai yang diperlukan.

Dia berterus terang juga lebih sering berselisih dengan Anies Baswedan daripada Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat. Mungkin, katanya, jarak yang lebih jauh antara Bogor dengan kedudukan Ridwan Kamil di Bandung dibanding Bogor dengan Jakarta ikut menentukan kekerapan interaksi.

Tetapi, dia mengingatkan, tak dapat dimungkiri bahwa Kota Bogor termasuk wilayah megapolitan, mencakup tiga provinsi, dengan sekira 30 juta orang berinteraksi di kawasan Jabodetabek setiap hari. "Jadi wajarlah agak panas suhunya, kadang-kadang komentarnya agak berbeda," ujarnya.

Meski begitu, Bima menyanjung sikap dan komunikasi Anies Baswedan yang responsif dan sigap setiap diperlukan koordinasi antarpemerintah daerah di Jabodetabek, terutama dengan Kota Bogor. "Tinggal WA (kirim pesan Whatsapp), nyambung, respons, komunikasi--enaklah," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya