PKS: Islamphobia Banyak Dimanfaatkan Politikus

Anggota Komisi I DPR Fraksi PKS Sukamta
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Rentetan kerusuhan terkait aksi protes atas pembakaran kitab suci Alquran yang dilakukan politikus sayap kanan bernama Rasmus Paludan, terus terjadi di Swedia.  

PKS: Israel Biang Kerok Instabilitas Timur Tengah dan Ancaman Perdamaian Dunia

Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI yang membidangi urusan luar negeri di Komisi 1, Sukamta mengungkapkan bahwa sikap anti Islam dan Islamphobia semakin meningkat. Banyak dimanfaatkan politikus di berbagai negara, untuk menarik perhatian dan simpati.

"Islamphobia di banyak negara dimanfaatkan oleh para politisi untuk menarik simpati dan dukungan publik terhadap kepentingannya. Tindakan yang melanggar hak asasi manusia ini sangat merugikan bagi hubungan sosial masyarakat bahkan membuat ketidakstabilan kondisi negara. Swedia menjadi contoh paling terbaru,” kata Sukamta dalam keterangan tertulis diterima awak media, Selasa, 19 April 2022.

PKS Tak Jagokan Anies Baswedan Maju Pilkada DKI tapi Tiga Sosok Ini

Sukamta mendorong, negara-negara di dunia untuk mengubah pandangan bahkan undang-undang negaranya, yang sebelumnya memberikan kebebasan tanpa batas hak asasi manusia harus diubah. Sebab menurutnya, terbukti nyata bahwa kebebasan tanpa batasan memunculkan kerusakan, kerusuhan dan konflik-konflik sosial lainnya.

"Kejadian di luar negeri juga harus jadi pelajaran bagi pemerintah Indonesia untuk menjaga kebebasan kehidupan bernegara berlandaskan nilai-nilai Pancasila bukan mendorong ke arah kebebasan ala barat,” ujarnya.

PKS Dukung Sikap Menlu RI yang Tak Akan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Swedia merupakan salah satu negara dengan imigran dari Timur Tengah dan Afrika Utara diperkirakan mencapai 400.000 orang. Mereka sebagian besar tinggal Helsingborg dan Malmo. 

Sepanjang akhir pekan kemarin, bentrokan terjadi antara polisi dan demonstran penentang aksi pembakaran Alquran di Swedia. Bentrokan juga terjadi antara massa penentang pembakaran dengan kelompok pendukung gerakan anti Islam dan anti imigrasi. 

Polisi Swedia menolak mencabut izin acara partai sayap kanan Stram Kurs, karena bertentangan dengan kebebasan berpendapat yang dilindungi undang-undang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya