Airlangga Dinilai Sosok Netral di Tengah Polarisasi Politik

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto
Sumber :
  • VIVA / Andrew Tito (Jakarta)

VIVA - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Wasisto Rahardjo Jati, menilai Indonesia butuh sosok untuk meredam polarisasi politik yang terjadi selama ini. Menurut dia, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menjadi salah satu kandidat yang netral dalam dua kubu politik tersebut.

Hakim MK Buka Suara soal Megawati Ajukan Amicur Curiae Terkait Sengketa Pilpres 2024

“Saya pikir sosok Airlangga sendiri masih dalam kategori netral dalam arus polarisasi tersebut,” kata Wasis saat dihubungi, Selasa, 10 Mei 2022.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Photo :
  • Dok. Partai Golkar.
Elite PAN: Megawati Berhak Ajukan Amicus Curiae tapi Hakim yang Putuskan Diperlukan atau Tidak

Butuh Pasangan yang Populis dan Religius

Meskipun demikian, Wasis menyatakan posisi netral tidak selalu menguntungkan dalam kontestasi Pilpre 2024. Oleh karena itu, dia menyarankan Airlangga mencari sosok pendamping yang memiliki popularitas tinggi dan juga religius.

Setelah Megawati, Habib Rizieq Shihab Hingga Din Syamsuddin Ajukan jadi Amicus Curiae ke MK

“Netralitas dalam arus politik tersebut membuat Airlangga perlu setidaknya membutuhkan sosok populis maupun religius untuk bisa menaikkan popularitas,” katanya.

Baca juga: Bertemu AHY, Airlangga Sebut Peluang Koalisi Bisa Terjadi

Kombinasi Partai Nasional dan Religius

Wasis menambahkan koalisi parpol pengusung mereka nanti bisa jadi kombinasi antara partai politik nasional dan religius.

Sebelumnya, Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin, menilai Airlangga dan AHY punya kemampuan yang dibutuhkan pada situasi sosial politik saat ini yaitu ketika terjadi polarisasi di kalangan masyarakat akibat perpedaan pandangan dan pilihan politik.

Seperti diketahui, marak sekali sebutan atau stigma dari kampret, cebong sampai kadrun antara masyarakat dengan masyarakat yang lain.

"Dan akan bisa menghilangkan polarisasi di masyarakat, akan bisa mengeliminasi istilah cebong dan kampret di tengah-tengah masyarakat," katanya.

Dia menilai keduanya merupakan pasangan yang unik dan menarik. Dan berpotensi menjadi kuda hitam di Pilpres.

Ujang menuturkan Airlangga-AHY merupakan kombinasi antara politikus senior yang sudah makan asam garam dengan sosok yang banyak disukai anak2 muda. Dia pun melihat keserasian di antara mereka.

"Pasangan yang cocok," kata Ujang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya