Gaduh Podcast Deddy Corbuzier, PKS: Setop Beri Ruang Pelaku LGBT!

Ketua Fraksi PKS di DPR, Jazuli Juwaini
Sumber :
  • Twitter Fraksi PKS

VIVA – Ketua Fraksi PKS di DPR Jazuli Juwaini menyampaikan agar jangan memberikan ruang bagi pelaku dan perilaku lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di Tanah Air. Jazuli mengingatkan demikian menyusul polemik podcast Deddy Corbuzier yang mengundang pasangan gay.

Nasdem Bakal Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, PKS Sebut Surya Paloh Cantik Bermain Politik

Meski akhirnya Deddy menyampaikan permohonan maaf dan men-takedown video podcast pasangan gay yang bikin heboh.

"Setop memberi ruang bagi pelaku LGBT di negara kita. Apalagi sampai diekspose di ruang publik, didengar dan dilihat masyarakat luas terutama generasi muda bangsa," kata Jazuli, dalam keterangannya yang dikutip pada Rabu, 11 Mei 2022.

Anies Buka Peluang Maju Pilgub Jakarta: Saya Baru Satu Periode

Jazuli menyesalkan publik figur seperti Deddy Corbuzier yang memberi ruang bagi pelaku LGBT untuk leluasa mengeksplorasi paham seks menyimpang mereka untuk dikonsumsi publik.

Deddy Corbuzier dan pasangan gay Ragil Mahardika dan Frederik Vollert

Photo :
  • Instagram @ragilmahardika
Sekjen PKS: Kalau Pak Prabowo Datang Kita Akan Beri Karpet Merah Sebagai Presiden Pemenang

Menurut Jazuli, seharusnya Deddy membantu negara mengedukasi masyarakat dengan konten-konten yang sesuai nilai Pancasila dan UUD 1945.

"Apalagi Deddy selama ini dikenal memiliki follower yang besar. Mestinya fokus bantu negara mengedukasi masyarakat dengan konten-konten yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945," jelas Anggota Komisi I DPR tersebut. 

Bagi Jazuli, Deddy bisa konsisten menghasilkan konten di-podcastnya yang edukatif. Kemudian, ia mengingatkan lagi agar materi konten yang jelas-jelas melanggar Pancasila dan konstitusi negara seperti LGBT tak boleh diberi ruang.

Dia mengatakan LGBT jelas bertentangan dengan identitas dan karakter Indonesia sebagai negara yang beragama dan berbudaya luhur.

"Sekali kita permisif dan memberi ruang bagi mereka, selanjutnya mereka leluasa berbicara ke publik bahkan mengkampanyekan perilakunya," tuturnya.

Jazuli khawatir jika cara pelaku LGBT dipublikasikan maka paham menyimpang itu berpotensi diikuti banyak orang.  

"Itu kekuatan repetisi dari media publik, sesuatu yang diulang-ulang, menjadi biasa, lalu dimaklumi, dan akhirnya ditiru. Mestinya publik figur paham itu," ujarnya.

Pun, dia mengaku bersyukur lantaran Deddy Corbuzier akhirnya men-takedown video podcast tersebut yang diikuti permintaan maaf, klarifikasi. Jazuli berharap, hal seperti itu tidak terulang lagi oleh content creator lain dan media manapun.

"Ke depan, Kementerian Kominfo harus lebih aktif mengawasi dan mensupervisi konten-konten menyimpang di media sosial dan platform digital," ujarnya.

Menurut dia, Kementerian Kominfo punya kewenangan men-takedown konten-konten menyimpang untuk kepentingan masyarakat yang lebih luas. 

"Apalagi jika banyak protes dan report terhadap konten tersebut. Hal ini sekaligus menegaskan bahwa negara hadir menjaga generasi bangsa dari perilaku seks menyimpang," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya