KIB Golkar, PAN dan PPP Buka Diri ke Capres non Partai Politik

Airlangga Hartarto, Suharso Monoarfa, dan Zulkifli Hasan saat bertemu di Jakarta
Sumber :
  • Istimewa.

VIVA – Wakil Ketua Umum DPP PPP Zainut Tauhid Sa'adi mengatakan bahwa Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), terbuka mengusung calon presiden dan wakil presiden dari partai politik hingga yang non partai politik.

Ganjar soal Prabowo Bakal Rangkul Lawan Politik: Saya Lebih Baik di Luar Pemerintahan 

Hal ini, menurut Zainut, karena Partai Golkar, PAN dan PPP yang tergabung dalam KIB tidak memasang syarat mendukung capres atau cawapres dari partai koalisi.

"Koalisi Indonesia Bersatu terbuka terhadap capres dan cawapres dari partai dan non partai," kata Zainut kepada awak media, Kamis, 19 Mei 2022.

Ungkit Panasnya Debat di Pilpres 2024, Prabowo: Tapi Kita Tetap Satu Keluarga

Menurut Zainut, KIB masih terbuka untuk membicarakan secara bersama figur capres dan cawapres yang tepat. Memiliki elektabilitas tinggi dan yang pasti diterima oleh masyarakat. Capres dan cawapres tersebut bisa berasal dari kalangan kader partai maupun non partai.

"Kami berbeda dengan partai lain yang sudah mematok capres atau cawapresnya, sehingga menutup dan mengunci kemungkinan adanya capres atau cawapres dari yang lain," kata Zainut.

Ganjar Tak Datang saat Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Capres-Cawapres Terpilih

Pilihan PPP membangun koalisi dengan Partai Golkar dan PAN, kata Zainut adalah langkah politik yang realistis dan bermartabat. Sebab, koalisi ini berangkat dari gagasan, visi dan misi yang sama untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

"Koalisi dengan berbasis kesetaraan ini yang memungkinkan semua pihak terlibat dan ikut menjadi penentu dalam memutuskan arah dan kebijakan strategis bersama dalam kedudukan yang sama dan sederajat baik itu dalam Pemilu Presiden maupun Pemilu legislatif," kata Zainut.

Menurut Zainut, keseteraan menjadi modal dasar untuk membangun sebuah koalisi yang kokoh, rasional dan bermartabat. Dia memastikan KIB bukan koalisi transaksional pragmatis yang hanya untuk kepentingan jangka pendek.

"Koalisi Indonesia Bersatu ingin membangun tradisi demokrasi yang sehat dan bermartabat, yaitu demokrasi yang menjunjung tinggi nilai-nilai moralitas, memajukan harkat martabat kemanusiaan, memperkuat persatuan, mengedepankan musyawarah dan mewujudkan kesejahteraan dan rasa keadilan," jelasnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya