- ANTARA/HO-Humas Pemkot Surabaya
VIVA – Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PAN Guspardi Gaus menyoroti pengunduran diri CPNS yang sudah dinyatakan lulus tahap akhir. Menurut dia, hal itu mesti jadi perhatian serius pemerintah.
Guspardi menilai, pemerintah sudah menggelontorkan anggaran yang tidak sedikit dalam prosesi seleksi sampai tahap akhir.
“Berapa biaya yang sudah dikeluarkan per orang, biaya tes SKB, SKD. Bahkan beberapa instansi mengeluarkan biaya untuk tes spesifik sendiri. Setelah diumumkan formasi yang seharusnya diisi CPNS yang telah lulus menjadi kosong kerena mereka mengundurkan diri," kata Guspardi, dalam keterangannya, Senin, 30 Mei 2022.
Dia menekankan kejadian pengunduran diri ratusan CPNS itu merugikan pemerintah. "Tentu mengakibatkan kerugian bagi pemerintah,” jelas Guspardi.
Menurut informasi, sekitar 100 orang yang sudah lolos seleksi CPNS 2021 mengundurkan diri saat ditetapkan jadi abdi negara. Dia menyebut kejadian ini disayangkan. Apalagi ratusan CPNS itu sudah berjuang keras dengan sederet seleksi yang ketat.
Namun, CPNS di beberapa instansi dan posisi malah melepaskan kesempatan untuk bekerja sebagai abdi negara.
Legislator asal Sumatera Barat itupun menambahkan ada beberapa hal yang jadi alasan para CPNS itu mengundurkan diri. Mulai dari besaran gaji hingga lokasi penempatan yang jauh.
Formasi yang sudah disiapkan bagi CPNS yang mengundurkan diri itu tentu akan kosong dan baru bisa diisi bila instansi yang bersangkutan mengusulkan kembali seleksi calon aparatur sipil negara (CASN). Baik dalam bentuk Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) maupun CPNS.
Maka itu, ia mengatakan, Pemerintah harus melakukan evaluasi terkait proses seleksi rekrutmen atau penerimaan CPNS sebagai bahagian reformasi birokrasi. Kata dia, transparansi mengenai hak dan kewajiban perlu dijelaskan dengan transfaran kepada anggota masyarakat yang akan melamar sebagai CPNS.
Dengan demikian, mereka bisa mengetahui dan mempertimbangkan segala sesuatunya. Kemudian, tahu persis hak dan kewajiban termasuk juga besaran gaji yang akan diterimanya sebelum mengikuti proses seleksi.
Menurut Guspardi, hal ini penting agar tidak terulang lagi CPNS yang mundur setelah diterima sebagai abdi negara.
Untuk diketahui, Badan Kepegawaian Negara (BKN) mencatat sedikitnya ada 100 orang calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang mengundurkan diri. Jumlah tersebut turun dibandingkan pekan lalu yang mencapai 105 orang.
Dari 100 orang itu, paling banyak CPNS mengundurkan diri pada Kementerian Perhubungan (Kemenhub), yakni 11 orang.
Jumlah terbanyak berikutnya ditempati oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Pemerintah Kabupaten Majalengka dengan masing-masing sejumlah 6 orang. Sisanya, ada 1-4 orang yang mengundurkan diri di berbagai instansi. Baik instansi pusat maupun pemerintah daerah.
Kepala Biro Hukum, Humas, dan Kerja Sama BKN Satya Pertama menyampaikan beberapa hal yang jadi alasan para CPNS itu mengundurkan diri. Alasan mulai dari besaran gaji hingga lokasi penempatan yang tidak sesuai dengan ekspektasi.
Selain itu, para CPNS itu juga mendapatkan kesempatan ditempat lain. Lalu, kemungkinan lain para CPNS juga kehilangan motivasi.