MDI Janji Jadi Garda Terdepan Sudahi Politik Identitas

Airlangga Hartarto di Acara MDI
Sumber :

VIVA – Politik identitas menjadi salah satu yang terus diangkat saat ini. Apalagi jelang Pemilu 2024. Mengingat cara ini dianggap berbahaya dalam persatuan bangsa.

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi Usung Jaro Ade di Pilkada Kabupaten Bogor

Majelis Pimpinan Pusat Majelis Dakwah Islamiyah (MPP MDI) menyatakan ketetgasan sikapnya. Bahwa tidak akan menggunakan politik identitas yang memecah dan membelah masyarakat.

"Dinamika sekeras apapun tentu MDI akan menjauhkan praktek identitas yang menimbulkan perpecahan bangsa," kata Ketua Umum KH M.Choirul Anam MZD dalam sambutannya saat pelantikan pengurus dan Milad ke-44 di Ponpes Asshiddiqiya Jakarta, dikutip Senin 6 Juni 2022.

Serius Bangun Koalisi di Pilkada Semarang, Golkar dan PKS Buka Pintu untuk Parpol Lain

Turut hadir seperti Ketua Majelis A'la MDI, Airlangga Hartarto,  Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Wakil Ketua DPR RI Lodwijk F. Paulus dan pengasuh Ponpes Asshiddiqiyah KH Ahmad Mahrus Iskandar, seluruh jajaran pengurus MDI. 

Saat ini , tuntutan untuk mempersatukan umat dan membangun suasana sejuk, harus dilakukan. Maka dakwah yang demikian yang harus dikedepankan pihaknya. Tuntutan zaman juga mengharuskan seperti itu.

Oposisi Diperlukan agar Ada yang Mengingatkan kalau Ada Penyimpangan, Menurut Pakar BRIN

"Kami segenap pengurus MDI berada bersama pihak yang memperjuangkan semangat persatuan dan ukhuwah Islamiyah, termasuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang baru saja melakukan silatnas," ujarnya. 

Sekjen Majelis Pimpinan Pusat Majelis Dakwah Islamiyah, Dr.Gunawan Hidayat menambahkan, pelantikan pengurus dan Milad ke-44 MDI digelar di pondok pesantren untuk menghargai jasa para ulama yang dahulu mendirikan MDI. 

"Dalam kepengurusan MPP MDI ini juga diisi oleh para ulama, santri dan aktivis dari berbagai ormas Islam," katanya. 

Di tempat yang sama, Ketum Golkar Airlangga Hartarto mengucapkan selamat atas pelantikan MPP MDI yang dipimpin KH Choirul Anam sebagai Ketua Umum dan KH. Hasan Nuri Hidayatullah sebagai Ketua Majelis Munadzim serta seluruh jajaran kepengurusan MDI. 

"Saya berharap dengan kepengurusan baru MDI ini semakin mendekatkan Partai Golkar dengan umat Islam, baik dalam rangka penggalangan elektoral di kalangan umat Islam maupun dalam memperjuangkan aspirasi umat Islam melalui Partai Golkar," katanya. 

Lanjut Airlangga, MDI enjadi organisasi yang merupakan wadah perjuangan dakwah Islamiyah yang sangat sesuai dengan cita-cita Partai Golkar.

"Sekalipun bukan partai agama, namun Partai Golkar menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan. Partai Golkar mendorong, sebagaimana Pancasila sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa, agar kehidupan spiritualitas keagamaan agar menjadi inspirasi dan sumber nilai bagi gerak langkah tujuan berbangsa dan bernegara di negara yang kita cintai ini," jelasnya. 

Airlangga yang juga Menko Perekonomian berharap, MDI menjadi penggerak utama bagi dakwah Islam yang damai, moderat atau wasathiyah. Juga dakwah yang toleran dan inklusif, dalam rangka memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

"Dari MDI ini harus melahirkan dai-dai atau pendakwah yang menciptakan kesejukan dan keteduhan bagi masyarakat. Karena pada prinsipnya, ajaran agama Islam itu mengajarkan kedamaian dan persatuan. Bukan dakwah yang marah-marah, bukan dakwah yang memecah belah, tetapi Islam yang rahmah. Islam yang mengajarkan kasih sayang bagi sesama. Islam Rahmatan Lil Alamin," tuturnya. 

Untuk itu, juga harus memperkuat perannya untuk mendorong pendidikan keagamaan. Baik itu di pesantren, madrasah maupun lembaga pendidikan lainnya. 

"MDI harus merangkul dan bersinergi dengan para ulama, kiai dan para ustadz serta organisasi Islam seperti NU dan Muhammadiyah yang memiliki visi dan misi yang sama dalam menebarkan Islam Rahmatan lil alamin di negara kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini. Negara kita telah menunjukkan keberpihakannya terhadap berbagai kebijakan yang berbasis pada nilai-nilai keagamaan," kata Airlangga. 

Pemerintah lanjut dia, juga telah mendorong kesejahteraan masyarakat berbasis pemberdayaan ekonomi umat. "Saat ini, alhamdulillah, ekonomi syariah melalui perbankan syariah maupun lembaga keuangan syariah tumbuh subur di Indonesia," katanya. 

Ini menunjukkan, sebenarnya pemerintah sangat memperhatikan umat Islam. Maka besar harapannya agar MRDI berperan aktif dalam pengembangan ekonomi dan kesejahteraan umat. Sehingga terwujud kesejahteraan bagi umat Islam yang mayoritas di sini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya