- VIVA / Andrew Tito (Jakarta)
VIVA – Hasil survei terkini dari lembaga survei Poltracking menempatkan Erick Thohir menjadi tokoh potensial calon presiden yang elektabilitasnya meningkat cukup signifikan di Jawa Timur. Elektabilitas Erick bahkan melesat tajam selepas Februari 2022, dari elektabilitas stagnan di kisaran 1-2 persen menjadi 6.1 persen pada Mei 2022.
Tokoh lainnya yang juga meningkat elektabilitasnya di Jawa Timur adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menguat 14 persen dari hanya 18 persen pada Agustus 2021 menjadi 32 persen pada Mei 2022. Kemudian elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga naik dari 4.9 persen menjadi 12.6 persen.
Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli mengatakan, ada beberapa faktor yang membuat nama Erick Thohir meningkat. Pertama, figur Erick Thohir sebagai Menteri BUMN banyak memberikan terobosan terkait dengan program pangan.
Menteri BUMN Erick Thohir.
- Tangkapan layar YouTube Kemenhub
"Kedua, Erick Thohir rajin turun ke bawah, sosialisasi atas dirinya, sosialisasi via medsos dan lain-lain. Pada setiap event dijadikan ajang sosialisasi. Ketiga, relawan dan jejaring untuk kerja-kerja politik berjalan dengan baik," kata Lili, Kamis, 23 Juni 2022.
Lili menambahkan, meski bukan dari keturunan ulama, Erick Thohir diterima baik oleh kalangan kiai karena ia concern atas aspirasi kalangan Nahdlatul Ulama (NU). Ini terlihat setiap kunjungan ke pesantren-pesantren Erick diterima dengan baik.
Dengan menjadi warga kehormatan NU, Erick seakan tahu bahwa kantong pemilih terbesar ada pada NU. Oleh karena itu Erick rajin berkunjung ke pesantren-pesantren NU, dan itu berhasil menaikkan popularitas dan elektabilitasnya.
"Menjadi anggota kehormatan Banser juga ikut mendongkrak elektabilitas Erick Thohir. Dengan itu Erick Thohir bisa diterima di kalangan NU. Dan kita tahu Jawa Timur merupakan basis NU. Jadi, pilihan untuk jadi anggota kehormatan memberikan nilai tambah pada Erick Thohir," ujarnya.
