Cak Imin Diminta Bijak Terhadap Yenny Wahid

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Anisa Aulia

VIVA - Alumnus studi Filsafat Icas-Paramadina, Muhammad Natsir, menilai polemik antara Cak Imin dan Yenny Wahid akan berdampak pada PKB. Hal itu karena pengaruh Yenny Wahid sebagai putri mendiang Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

PKS Berterima Kasih kepada Anies-Cak Imin dan Merasa Bangga Jadi Koalisi Perubahan

"Jadi Gus Dur ini gambar besar bagi PKB setelah NU," kata Natsir melalui keterangannya, Minggu, 26 Juni 2022.

Yenny Wahid resmi mengundurkan diri dari posisi Komisaris Independen Garuda Indonesia.

Photo :
  • Instagram Yenny
Cak Imin Puji Militansi PKS di Pilpres 2024: 'Kalau Mau Berjuang Ya Hanya dengan PKS'

Simpatisan Gusdurian Masih Kuat

Natsir menilai keliru jika Cak Imin menyatakan Yenny bukan orang PKB setidaknya dari sudut ideologis dan biologis.

Akui Kekalahan di Pilpres 2024, Cak Imin Beri Ucapan Selamat ke Prabowo-Gibran

"Cak Imin mesti bijak terhadap Yenny Wahid. Simpatisan Gusdurian baik dalam lingkaran PKB maupun di konstituen PKB masih kuat," katanya.

Baca juga: Kubu Yenny Wahid: PKB Muhaimin Eksploitasi Nama Gus Dur

Gus Dur Tokoh Legendaris PKB

Selain itu, lanjut dia, sumbangsih nama besar Gus Dur juga membuat PKB terus bertahan. Dan menurutnya sejauh ini, setelah Gus Dur, belum ada tokoh legendaris di PKB.

"Secara historis panjang Yenny Wahid tak bisa juga dianggap sepele," katanya.

Natsir mengatakan Yenny sudah bersama PKB sejak awal berdiri. Kemudian, ia juga turut berkampanye untuk partai tersebut pada pemilu 1999.

"Ia masuk dalam tim yang membantu Gus Dur untuk melakukan kampanye PKB ke berbagai daerah. Bersama Alwi Shihab dan Ratih Hardjono, Yenny bahu membahu agar proses kampanye berjalan dengan lancar," katanya.

Yenny, Politisi Perempuan yang Menonjol

Ia menambahkan di usianya yang masih muda, Yenny sudah terlibat dalam masalah-masalah penting bangsa. Mulai saat mendampingi Gus Dur, sebelum, ketika, dan setelah menjadi orang nomor satu di Indonesia, hingga berbagai aktivitas politik yang tak pernah surut.

"Politisi perempuan negeri ini tidaklah banyak. Yenny termasuk yang menonjol," katanya.

Natsir menambahkan pengalaman politik cukup kaya dan prinsip yang kuat dalam melanjutkan perjuangan sang ayah. Semangat perjuangan Gus Dur dalam mengedepankan pluralisme, Islam moderat, perdamaian, nilai-nilai kemanusiaan, membela masyarakat lemah serta kebebasan beragama dalam berpolitik, menjadi garis politik Yenny.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya