PDIP Diprediksi Tetap Menggandeng Parpol Lain Termasuk Gerindra

Pertemuan DPP PDIP dengan DPP Partai Gerindra
Sumber :
  • VIVA/Eduward Ambarita

VIVA – Selain Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas oleh PAN, Golkar dan PPP, belum ada yang secara resmi mendeklarasikan poros koalisi baru. Namun penjajakan yang mengarah pada pengerucutan terbentuknya poros koalisi baru, mulai terlihat.

Respons Surya Paloh Soal Waketum Nasdem Sambangi Rumah Prabowo Subianto Malam Ini

Salah satunya adalah Partai Gerindra. Saat Ketum Prabowo Subianto bertemu dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar beberapa waktu lalu, peluang koalisi tersebut semakin terbuka. Lalu ada lagi barisan koalisi yang digagas oleh Nasdem.

Pengamat politik yang juga Direktur IndoStrategi Research and Consulting, Arif Nurul Imam melihat, kemungkinan poros koalisi akan lebih dari dua, tergambar jelas. Sehingga pasangan capres-cawapres pun akan lebih dari dua.

Gugatan PDIP Diterima PTUN, Gayus Lumbunn: Permononan Kami Layak untuk Diproses

"Setidaknya peta poros politik telah mulai terbaca yang mengindikasikan lebih dari dua poros. Soal PDIP meski bisa mencalonkan mandiri tapi kemungkinan tetap akan menggandeng partai lain dalam pilpres ke depan, misalnya Gerindra," jelas Arif kepada VIVA, Senin 27 Juni 2022.

Melihat kemungkinan terbentuknya poros koalisi yakni yang KIB, Gerindra-PKB, koalisi Nasdem, Arif lebih meyakini kalau PDIP tetap akan ikut dalam barisan koalisi. Tapi lanjut Arif, tidak ke Nasdem.

Prabowo Segera Bahas Koalisi Setelah Ditetapkan Jadi Presiden Terpilih Besok

"Saya kira tipis peluang menggandeng Nasdem karena ada semacam perang dingin antara PDIP dan Nasdem," katanya.

Bahwa Demokrat melalui Ketum AHY sempat bertemu Prabowo akhir pekan lalu, Arif menilai itu wajar dalam membangun potensi kerja sama politik. Tetapi kalau PDIP seperti yang diutarakan Sekjen Hasto Kristiyanto yang tidak bisa bekerjasama dengan Demokrat, menurut Arif bisa menjadi pertimbangan dari Gerindra.

"Ya pasti itu akan menjadi salah satu pertimbangan politik. Prinsipnya semua potensi kerja sama politik dilakukan karena semua belum ada yang final," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya