- Dok. PKS
VIVA – Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Rocky Gerung, berharap seluruh elemen masyarakat semakin jeli melihat calon presiden yang akan bertarung di Pilpres 2024. Seharusnya, masyarakat tidak lagi melihat capres hanya berdasarkan pada popularitas dan elektabilitas semata.
Begitu disampaikan Rocky Gerung dalam diskusi publik DPD-RI bertajuk “Dialog Kebangsaan Koalisi Rakyat untuk Poros Perubahan” pada Selasa kemarin, dikutip Rabu 29 Juni 2022.
“Pertama, dia mesti dinilai pada etikabilitasnya yaitu kejujuran moralnya, pernahkah dia berbohong pada rakyat? Kedua, intelektualitasnya. Mampu tidak dia mencerna prinsip-prinsip dasar konstitusi itu?” kata Rocky.
Menurut Rocky, jika kedua aspek itu sudah terpenuhi oleh capres tersebut, maka publik bisa mempertimbangkan tingkat elektabilitasnya.
“Kalau dia lolos di etikabilitas dan intelektualitas baru kita uji elektabilitasnya,” ujarnya.
Berbeda dengan pemimpin yang saat ini, dikatakan Rocky, etikabilitas dan intelektualitasnya sangat diragukan.
“Jangan yang sekarang. Enggak ada (etikabilitas dan intelektualitas), memang,” imbuhnya.
Pilpres akan digelar serentak dengan Pileg pada 14 Februari 2024. DPR dan pemerintah sudah menetapkan waktu pelaksanaannya. Saat ini, partai-partai politik tengah melakukan penjajakan koalisi. Termasuk mengusung sejumlah nama untuk diajukan sebagai capres.