Elektabilitas Rendah, Parpol Diprediksi Sulit Usung Susi Jadi Capres

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti
Sumber :
  • Syaefullah

VIVA Politik – Nama mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mencuat karena dideklarasikan jadi bakal calon presiden (capres) 2024. Susi dipromosikan sebagai bakal capres oleh sejumlah relawan yang menamakan diri sebagai Komunitas Pendukung Ibu Susi (Kopi Susi). 

Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024

Terkait itu, pengamat politik dari The Indonesian Institute (TII) Ahmad Hidayah, mengatakan kemunculan Susi Pudjiastuti tidak mengherankan. Sebab, figur Susi punya keunggulan dari popularitas.

"Nama susi sudah cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia karena pernah menjadi Menteri dan terkenal dengan jargon 'Tenggelamkan!'. Sehingga wajar saja ada sebagian masyarakat yang menginginkan Susi untuk maju," kata Ahmad, dalam keterangannya, Selasa, 5 Juli 2022.

Risma Populer di Jatim tetapi Elektabilitas Khofifah Tinggi, Menurut Pakar Komunikasi Politik

Menurutnya, Susi juga punya rekam jejak yang jelas sehingga tak mengherankan mencuat diusung sebagai kandidat bakal capres. "Bagi saya, hal ini tidak mengherankan. Susi Pudjiastuti sudah memiliki nama, yang jelas berarti popularitas. Selain itu, track record juga jelas, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan," jelas Ahmad.

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti (kanan)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Jubir Anies Sebut Pembubaran Timnas Amin Tak Jadi Digelar Hari Ini, Lalu Kapan?

Pun, dia menambahkan dari hasil jajak pendapat yang dibuat TII dengan melibatkan 75 responden anak muda, menempatkan Susi Pudjiastuti sebagai bakal capres perempuan yang paling banyak dipilih (38,67%). Jika dilihat lebih dalam, alasan memilih Susi karena memiliki ketegasan dan pengalaman.

Namun, Ahmad menambahkan ada beberapa hal yang jadi perhatian terkait masuknya Susi ke dalam bursa capres 2024. Pertama, Ahmad menyoroti elektabilitas Susi yang saat ini masih rendah merujuk sejumlah hasil lembaga survei.

“Yang menjadi persoalan adalah elektabilitas Susi Pudjiastuti masih rendah. Bahkan, beberapa lembaga survei pun tidak memasukkan nama Susi Pudjiastuti di posisi capres. Ini tentu berdampak bagi apakah partai politik mau meminang Susi atau tidak?," jelas Ahmad

Dia menekankan dalam politik, hampir sebagian besar parpol bila ingin mengusung seorang kandidat maka akan melihat elektabilitasnya terlebih dahulu. Beberapa nama tokoh dilirik oleh parpol karena punya elektabilitas yang tinggi.

"Kita sama-sama tahu, nama-nama seperti Ganjar Pranowo atau Anies Baswedan banyak dikaitkan dengan dukungan partai politik karena memiliki elektabilitas yang tinggi," ujar Ahmad.

Sebelumnya, deklarasi dilakukan Komunitas Pendukung Ibu Susi (Kopi Susi) yang mempromosikan Susi Pudjiastuti sebagai bakal capres pada Minggu, 3 Juli 2022. Lebih dari 100 orang hadir dalam deklarasi tersebut.

Para anggota Kopi Susi itu mengaku berasal dari berbagai daerah. Mereka menepis sebagai komunitas bayaran pihak tertentu termasuk oleh Susi. Alasan usung Susi, karena dinilai perempuan 57 tahun itu punya ketegasan dan pengalaman.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya