- ist
VIVA Politik – Lembaga survei CiGMark merilis riset terbarunya terkait elektabilitas bakal capres 2024. Dari temuan surveinya, nama Gubenur Jawa Tengah Ganjar Pranowo moncer dibandingkan figur kandidat lain yang digadang-gadang maju sebagai capres.
Founder CiGMark, Setia Darma menjelaskan nama Ganjar lebih unggul dari sejumlah nama tokoh yang dinilai punyai potensi seperti Gubernur DKI Anies Baswedan hingga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Menurut dia, Ganjar berhasil meraih elektabilitas hingga 14,1 persen.
Raihan elektabilitas tersebut didapatkan dari pertanyaan terbuka (top of mind) calon presiden melalui survei yang diselenggarakan selama periode 9-17 Juni 2022. Survei ini melibatkan 1.200 responden dengan rentan usia 15 tahun ke atas.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto temui Presiden Jokowi (kiri).
- Istimewa
Setia mengatakan nama Ganjar mengalahkan empat nama lain yang paling menonjol untuk ikut dalam kontestasi calon presiden.
"Ada 5 nama yang paling menonjol yaitu Ganjar Pranowo 14,1 persen, Prabowo Subianto 11,7 persen, Anies Baswedan 9,5 persen, Joko Widodo 4,7 persen, serta Ridwan Kamil 4,0 persen," kata Darma dalam paparannya, Selasa, 5 Juli 2022.
Pun, dia mengatakan dari total 18 nama tokoh yang dinilai punya potensi dalam kontestasi Pilpres 2024 dan diuji secara semi terbuka, nama Ganjar kembali unggul. Gubernur Jawa Tengah itu memperoleh dukungan elektabilitas sebesar 24,4 persen.
Di bawah Ganjar, ada nama tokoh lain yang menonjol di antaranya Prabowo Subianto 23 persen, Anies Baswedan 15 persen, dan Ridwan Kamil 9,5 persen.
"Dari data survei ini menunjukkan adanya temuan baru, bahwa saat ini ada 4 nama capres yang berada di papan atas, di mana sebelumnya hanya ada tiga nama. Saat ini telah terjadi perubahan dalam konfigurasi capres," tuturnya.
Meski demikian, Darma menekankan peluang perubahan konstelasi masih sangat mungkin. Sebab, jumlah swing voters atau pemilih yang dapat berubah pilihan masih memiliki peluang yang besar.
"Peluang terjadinya perubahan konstelasi masih sangat memungkinkan karena jumlah swing voter yang terpotret pada survei sebanyak 54,8%," ujar Darma.
Survei CiGMark dilakukan dengan metode multistage random sampling menggunakan komputer assisted personal interview (CAPI).
