Menteri PUPR: Daya Dukung Jakarta Sudah Berat

Presiden Jokowi dan Sejumlah Menteri Kabinet di Titik Nol IKN
Sumber :
  • Sekretariat Presiden

VIVA Politik - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menegaskan bahwa pemindahan ibu kota negara Republik Indonesia dari DKI Jakarta merupakan keharusan dan tak dapat ditawar. Sebab daya dukung Jakarta sebagai sebuah ibu kota negara sudah berat dan tak mungkin lagi dikembangkan.

Banjir Bandang Terjang Melawi Kalbar, 700 KK dari 17 Desa Terdampak

"Kalau kami di PU (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat), kita sadar bahwa Jakarta ini daya dukungnya sudah enggak mungkin lagi dikembangkan seperti halnya NCICD bukan untuk banjir, tapi untuk enviromental remediation," kata Basuki di Jakarta, Senin, 11 Juli 2022

Berdasarkan data sejak tahun 2015, katanya, sebanyak 13 sungai di Jakarta, pada 15-20 tahun akan datang, diperkirakan tidak akan bisa yang mengalir secara gravitasi ke laut akibat penurunan tanah. Sungai hanya akan bisa mengalir apabila dibuat tanggul yang tinggi.

Banjir di OKU Sumsel Rendam 10 Kelurahan, 1 Jembatan Gantung Putus dan 1.695 KK Terdampak

Presiden Jokowi Bersama Sejumlah Menteri di Tempat Kemah Titik Nol IKN

Photo :
  • Sekretariat Presiden

Untuk memperbaiki Jakarta, kata Basuki, memerlukan biaya yang tidak sedikit. Bahkan biayanya akan lebih mahal daripada membangun sebuah daerah baru. "Jadi daya dukung Jakarta ini sudah berat; memperbaikinya pun mungkin lebih mahal kalau kita bikin baru," ujarnya.

Inisiatif untuk Menekan Dampak Pemanasan Global Terus Dilakukan

Selain itu, ada permasalahan lainnya yakni masyarakat terus menerus mengambil air tanah untuk kebutuhan air minum. Itu juga menjadi penyebab tanah terus turun.

"Bagaimana kita menyetop orang untuk tidak ambil air tanah, dipenuhi dulu, dong, makanya ada [waduk] Jatiluhur 1 Jatiluhur 2, ini akan selesai 2030. Kalau kami berdasarkan kajian itu harus pindah," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya