Muscab IV Partai Demokrat di Medan Ricuh, Ini Penjelasannya

Muscab Demokrat di Medan Ricuh.
Sumber :
  • B.S Putra/VIVA.

VIVA – Pelaksanaan Musyawarah Cabang (Muscab) IV Serentak DPD Partai Demokrat se-Sumatera Utara tahap ketiga yang digelar di Le Polonia Hotel, Kamis 14 Juli 2022, berakhir ricuh. Diduga, kericuhan itu dipicu karena salah satu kandidat tidak diizinkan mendaftar.

Alarm Bahaya kalau PDIP Takluk dan Pemerintahan Prabowo Tanpa Oposisi, Kata Pengamat

Namun, kericuhan dapat dikendalikan dengan oleh pengurus DPD Demokrat Sumut. Di lokasi acara Musab itu, juga mendapatkan pengawalan dari pihak Kepolisian.

Sekretaris DPD Partai Demokrat Sumatera Utara, Yudha Johansyah mengatakan, kericuhan tersebut disebabkan kesalahan pahaman antar kader saat mendaftar sebagai kandidat pemilihan Ketua DPC Demokrat Kota Medan.

Andi Arief Dikabarkan Sakit di Singapura, Butuh Donor Hati

"Biasa di organisasi terjadi dinamika yang seperti tadi kawan kawan saksikan. Ada miskomunikasi antara pihak panitia dengan pihak DPC Medan," ucap Yudha kepada wartawan.

Yudha mengatakan, pada Muscab ini pihaknya mengembalikan peraturan dan menjalankan pelaksanaan sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat tersebut. 

Arah Politik Pilkada 2024, Partai Demokrat Beberkan 7 Kriteria Cagub Jakarta

"Kami tetap menegakkan aturan yang berlaku di partai Demokrat. Panitia juga saya arahkan untuk mengikuti aturan yang berlaku ADRT agar Muscab ini berlangsung dengan kondusif dan aman," jelas Yudha.

Dia pun menjelaskan, kerusuhan yang terjadi dikarenakan adanya kesalahpahaman  antara pendukung salah satu kandidat calon ketua DPC Kota Medan dengan panitia Muscab.

“Kami tetap menegakkan aturan yang berlaku di Partai Demokrat. Panitia juga saya arahkan untuk mengikuti aturan yang berlaku,” tutur Yudha. 

Yudha membantah, kalau salah satu kandidat Ketua DPC Partai Demokrat Kota Medan, tidak diizinkan untuk mendaftar sebagai salah satu calon. 

“Saat ini kan masih proses registrasi. Nah yang bersangkutan belum melengkapi persyaratan yang ditetapkan,” tegasnya. 

Dengan kondisi ini, Yudha tetap memastikan bahwa Muscab untuk Kota Medan tetap akan  berjalan sesuai dengan jadwal. Ketika disinggung miskomunikasi seperti apa, ia menjelaskan ada syarat administrasi pendaftaran yang harus dilengkapi oleh salah satu calon Ketua DPC Partai Demokrat Medan. 

"Misalnya pendaftaran, kemudian ada dukungan.Keributan tadi, ini sebenarnya panitia dan satgas rajawali yang mengamankan jalannya pelaksanaan musda serentak ini,” ujarnya.

“Saya dapat laporan salah satu ketua kandidat datang beserta PAC dan para pendukungnya. Terjadi perbedaan pendapat atau miskomunikasi dengan panitia. Tapi tadi berhasil kita damaikan. Jadi tadi sudah saya jelaskan dengan Burhanuddin Sitepu (Ketua DPC Partai Demokrat Medan yang mencalonkan lagi, dan beliau menerima," tambahnya.

Bendera Partai Demokrat

Photo :
  • ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Salah satu syarat yang harus dipenuhi, tambah Yudha adalah 20 persen dukungan dari total PAC. Ketentuan tersebut telah ditetapkan oleh DPP Partai Demokrat. 

"Kita hari ini melaksanakan verifikasi. Syarat untuk maju adalah dukungan 20 persen dari total PAC. Misalnya 25 PAC jadi syarat untuk maju minimal 5 PAC. Kemudian akan dilanjutkan persidangan besok. Setelah itu ada fit proper test yang dilakukan ketum, sekjen, kepala badan pembina organisasi, kaderisasi, dan keanggotaan (BPOKK), ketua DPD dan sekretaris DPD. Lalu diputuskan siapa yang akan menjadi ketua terpilih," katanya.

Dengan kondisi ini, Yudha tetap memastikan bahwa Muscab untuk Kota Medan tetap akan  berjalan sesuai dengan jadwal.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya