Jaring Nama Capres, Relawan Jokowi Akan Gelar Musyawarah Rakyat

Ketua Panitia Musra Indonesia, Panel Barus.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Fajar Sodiq (Solo)

VIVA Politik – Sebanyak 15 organ relawan pendukung Presiden Joko Widodo akan menggelar Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia. Musra Indonesia yang akan digelar di Stadion Manahan Solo pada Desember 2022 mendatang itu, salah satunya mengagendakan untuk menjaring nama calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024

Ketua Panitia Musra Indonesia, Panel Barus mengatakan Musra Indonesia merupakan salah satu wadah bagi rakyat untuk bisa terlibat dalam menentukan nasib bangsa ke depan. Salah satu agendanya yakni untuk menjaring aspirasi terkait capres dan cawapres dan urusan program-program strategis nasional ke depan.

“Jadi Musra adalah suatu ruang demokratis yang mana kita buka seluas-luasnya supaya semua rakyat semua ikut. Karena urusan kepemimpinan pasca-Pak Jokowi ini harapan kami bukan hanya menjadi segelintir elit, tetapi rakyat Indonesia harus terlibat,” kata dia kepada wartawan di Solo, Sabtu, 16 Juli 2022.

Gibran Bantah Presiden Jokowi Gabung Golkar

Ilustrasi Pemilu.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Keterlibatan rakyat untuk menentukan capres dan cawapres itu, menurut dia, supaya kepemimpinan nasional yang dihasilkan setelah Jokowi itu benar-benar kepemimpinan yang berkualitas, yang dicintai rakyat dan didukung oleh rakyat. Musra Indonesia pun berharap nantinya para capres maupun cawapres yang terjaring kualitasnya bisa setara atau malah di atas Presiden Jokowi.

Jokowi Beri Tugas Baru ke Luhut Urus Sumber Daya Air Nasional

“Musra ini punya keinginan bahwa Pak Jokowi bisa menjadi benchmark kepemimpinan nasional ke depan. Jadi kepemimpinan nasional pasca-Jokowi jangan jauh lah standarnya dibandingkan dengan Pak Jokowi, kalau bisa lebih,” katanya.

Sedangkan penentuan calon pemimpin yang hanya dilakukan segelintir elite politik dinilai sangat menciderai proses demokrasi yang harus melibatkan suara rakyat. Oleh sebab itu, ia pun membuka aspirasi masyarakat seluas-luasnya untuk menyampaikan aspirasi calon pemimpin melalui wadah tersebut.

“Lha kalau itu hanya diskusi satu, dua, tiga orang di elite partai ya nanti saya pikir mencederai demokrasi itu sendiri. Kami paham dan sadar betul bahwa pada akhirnya nanti partai politik yang mencalonkan itu, tapi kan nggak salah juga partai politik merekam apa keinginan rakyat. Mungkin teman-teman partai politik terima kasih dengan kegiatan Musra ini,” ucapnya.

Bahkan, Panel menyatakan bahwa hasil penjaringan suara melalui Musra Indonesia seharusnya menjadi rujukan bagi partai politik untuk menentukan mengenai siapa capres maupun cawapres yang diusung. Menurutnya, Musra merupakan alat rekam yang paling jujur dari kehendak rakyat.

“Semua parpol kalau mau menang pilih ini yang dihasilkan Musra ini. Musra ini no sensor, bukan di ruang tertutup dan di ruang terbuka, semua boleh ngomong, semua telribat. Yang nggak sempat ngomong bisa lewat e-voting,” katanya.

Rencananya Musra Indonesia akan digelar mulai 27 Maret 2022 hingga Maret 2023. Musra pertama akan digelar di Bandung, Jawa Barat. Kemudian Musra terakhir akan digelar di Jakarta sebagai acara puncak. 

Rencananya Musra Indonesia akan digelar di 34 provinsi. “Pada puncak Musra terakhir di Jakarta, kita baru akan tentukan arah dukungannya ke mana,” ujarnya.

Sedangkan untuk penyelenggaraan Musra Indonesia di Jawa Tengah akan digelar di Stadion Manahan, Solo. Hanya saja Panel tidak menyebut secara detail kapan waktu penyelenggaraan tersebut di kota kelahiran Presiden Jokowi. Namun, ia memastikan bahwa kegiatan tersebut akan digelar setelah perhelatan G20 di Bali.

‘Untuk Musra Indonesia di Jawa Tengah rencananya digelar di Stadion Manahan dan akan dihadiri massa sekitar 30 – 40 ribu orang. Untuk Jateng memang dipusatkan di Solo karena Presiden Jokowi berasal dari Solo,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya