- Dok. PKS
VIVA Politik – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengaku masih terus berkomunikasi dengan partai politik lain dalam menyongsong Pemilu 2024. Walau telah melakukan berbagai penjajakan, namun belum mengerucut dan bersepakat untuk berkoalisi.
Termasuk dalam hal mengusung capres-cawapres. PKS masih harus berkoalisi dengan partai lain. Karena tidak bisa mengusung sendiri, karena tidak memenuhi ambang batas presiden atau presiendital threshold (PT) 20 persen.
"Kami masih terus membangun komunikasi bukan hanya dengan KIB (Koalisi Indonesia Bersatu), dengan yang lain juga kami membangun komunikasi. Masing-masing penjajakan, mudah-mudahan nanti akan semakin mengerucut dan ketemu jodohnya," kata Presiden PKS Ahmad Syaikhu di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Senin, 1 Agustus 2024.
Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan Ketua KPU Hasyim Asyari.
- Dok. PKS
PKS juga mengaku tidak menutup ruang terhadap partai apapun dalam kerja sama. Namun hingga saat ini, koalisi dengan siapa pun belum diputuskan. Walau banyak yang menyebut, PKS kemungkinan besar akan bersama-sama dalam satu koalisi dengan Nasdem dan Demokrat.
"Termasuk dengan Nasdem dan Demokrat ya. Jadi dalam pertemuan, pembahasan koalisi ini masih penjajakan," ujarnya.
Syaikhu menambahkan, saat ini komunikasi antar parpol intensif dilakukan untuk menyiapkan perahu mengusung calon presiden yang sama pada Pilpres 2024. Apalagi, setiap koalisi butuh presidential threshold 20 persen.
"Jadi sifatnya masih menyiapkan perahu dulu. Kalau perahunya sudah aman ya artinya memenuhi PT 20 persen dan baru kita bahas bersama-sama siapa presiden dan wakil presiden," imbuhnya.
