- VIVA/ Riyan Rizki Roshali
VIVA Politik – DPP Partai Demokrat mendatangi Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, untuk melakukan pendaftaran sebagai partai politik peserta Pemilu 2024. Kedatangan Parpol Demokrat ini dipimpin langsung oleh Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Berdasarkan pantauan VIVA, rombongan AHY datang berjalan kaki menuju kantor KPU sekira pukul 13.40 WIB, Jumat 5 Agustus 2022. Mobil komando dan dua armada bus juga turut mengiriringi kedatangan putra dari Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono.
Terlihat AHY didampingi oleh Sekretaris Jenderal Teuku Riefky H, Eddie Baskoro Yudhoyono atau Ibas, Bendahara Umum Renville Antonio, Wasekjen Agust Jovan Latuconsina, Direktur Eksekutif Sigit Raditya, KaSatgas Verpol Partai Demokrat yang juga Wasekjen Andi Timo P, Kepala Badan Komunikasi Strategis Herzaky Mahendra Putra, dan jajaran pengurus lainnya.
Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama elite partai. (Foto ilustrasi)
- Istimewa
Sesampainya di kantor KPU, AHY langsung masuk ke dalam gedung. Sedangkan para simpatisan partai menunggu di luar sambil melantunkan ragam lagu dari partai di mobil komando.
Sebelumnya, Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan Ketum AHY memimpin langsung pendaftaran ini untuk menunjukkan komitmen kuat dan keseriusan Partai Demokrat dalam mendukung penuh pelaksanaan Pemilu 2024 yang merupakan momentum penting dalam perjalanan bangsa ini.
"Pemilu, sebagaimana yang sering disampaikan Ketum AHY dalam berbagai kesempatan, merupakan salah satu elemen terpenting dalam demokrasi. Pemilu juga menjadi barometer kedaulatan rakyat, guna menentukan masa depan kepemimpinan bangsa," ujar Herzaky dalam keterangan tertulisnya, Jumat 5 Agustus 2022.
"Karena itu, Pemilu selalu menghadirkan harapan akan perubahan dan perbaikan, dari waktu ke waktu, dari generasi ke generasi," tambahnya.
Herzaky juga mengatakan demokrat berharap pihak semua bisa meletakkan Pemilu 2024 dalam konteks membangun peradaban bangsa, dengan pilar demokrasi yang semakin kuat dan dewasa. Bukan malah semakin menurun seperti halnya demokrasi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
