- Istimewa
VIVA Politik - Elite Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) merespons analisa pengamat terkait figur Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang dinilai kurang bisa mengerek elektabilitas jika diusung sebagai cawapres. Hal ini termasuk bila Cak Imin jadi cawapres untuk Prabowo Subianto.
Ketua DPP PKB Daniel Johan menilai pengamat yang berkomentar mungkin belum melihat secara utuh hasil survei. Dia mencontohkan elektabilitas Cak Imin moncer merujuk hasil survei Median.
"Elektabilitas Cak Imin semakin bagus, terakhir survei yang dilakukan median. Menempatkan Prabowo-Cak Imin sebagai pasangan yang mengungguli calon pasangan lainnya," kata DJ, sapaan akrabnya, saat dihubungi VIVA, Rabu, 10 Agustus 2022.
Dia menyampaikan Cak Imin merupakan figur yang memiliki basis kekuatan mengakar. Bagi DJ, hal itu yang menjadi pondasi utama eks Menteri Tenaga Kerja itu maju ke kontestasi Pilpres 2024.
"Inisiasi Prabowo-Cak Imin yang diinisiasi jadi capres-cawapres bukan tanpa sebab. Keduanya sama-sama memiliki kekuatan," tuturnya.
Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin di Maluku
- Istimewa
Baca Juga: Pakar: Jika Prabowo Capres, Apa Gerindra Mau Jadikan Cak Imin Cawapres
Menurut dia, dengan status Prabowo sebagai Ketum Gerindra jadi modal penting dalam memiliki massa. Dengan begitu, jika Prabowo-Cak Imin bersatu akan makin berkuat.
"Ketika bersatu akan jauh lebih kuat dibandingkan dengan yang lainnya dan itu semua dorongan dari grass root," ujar DJ.
Meski demikian, ia menyampaikan PKB tentu memiliki strategi agar elektabilitas Cak Imin terus meningkat. Salah satunya kader PKB akan gencar bergerak door to door untuk mempromosikan Cak Imin.
Selain itu, ia bilang PKB juga akan perkuat basis dukungan secara luas di luar basis dukungan organik yang selama ini jadi kekuatan PKB.
"Di luar basis tersebut, PKB bekerja keras agar PKB semakin dicintai rakyat. Selain popularitas Cak Imin memang masih di bawah 40 persen sehingga akan kami tingkatkan terus sehingga otomatis akan mendongkrak elektabilitas secara berlipat," jelas DJ.
Wakil Sekjen PKB Daniel Johan.
Sebelumnya, pengamat yang juga Direktur Eksekutif Paramater Politik Indonesia Adi Prayitno menyoroti elektabilitas Cak Imin yang masih rendah. Dia menganalisa Gerindra bisa dilema jika mengusung Cak Imin sebagai cawapres untuk Prabowo.
Adi menyampaikan Prabowo di Pilpres 2024 perlu figur cawapres yang bisa menderek elektabilitasnya. Dia menambahkan dalam beberapa simulasi survei, pasangan Prabowo-Cak Imin masih kalah jika berhadapan dengan duet Ganjar Pranowo-Ridwan Kamil, Ganjar-Sandiaga Uno, atau Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Jika Prabowo capres, apa mungkin Gerindra mau bersedia menjadikan Cak Imin sebagai pasangan cawapres mengingat elektabilitas Cak Imin rendah," kata Adi saat dihubungi VIVA, Selasa, 9 Agustus 2022.
