Saiful Mujani: Pemilih PKB Relatif ke Ganjar Dibanding Prabowo

Gubernur Ganjar Pranowo saat kegiatan di Magelang, jateng.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Politik - Pengamat politik senior Saiful Mujani menilai pemilih Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) relatif ke Ganjar Prabowo dibanding Prabowo Subianto. Menurut dia, hal itu logis karena Ganjar memiliki kedekatan sosiologi dengan PKB.

KPU Ungkap Alasan Abaikan Permintaan PDIP Tunda Penetapan Prabowo

Saiful menyampaikan demikian karena merujuk survei terakhir Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada Mei 2022. Dia menekankan dari dari total pemilih PKB, 40,7 persen ingin Ganjar Pranowo sebagai presiden.
Pun, yang mendukung Prabowo 22 persen dan Anies Baswedan 16,5 persen.

Saiful menjelaskan alasan logis pemilih PKB lebih ke Ganjar ketimbang Prabowo. 

Ganjar-Mahfud Gak Nongol di Penetapan Prabowo, Nusron: Harusnya Perlihatkan Kenegarawanan

"Lebih mendukung Ganjar saya rasa logis karena sosiologi Ganjar dan PKB itu dekat. Sosiologi yang saya maksud ini wilayah dalam hal ini Jawa Timur dan Jawa Tengah ke basis utama daripada PKB Jawa Timur terutama, juga Jawa Tengah. Dan, Ganjar adanya di situ," ujar Saiful dalam bedah politik di kanal YouTube SMRC TV yang dikutip VIVA, Jumat, 12 Agustus 2022.

Menurut dia, Pemilih Ganjar dan pemilih PKB itu berhimpitan. Saiful pun mengungkit kesalahan strategi Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin saat Pilkada Jawa Tengah 2018.

Pesan Penting Haedar Nashir untuk Prabowo Usai Ditetapkan Presiden Terpilih

Peneliti politik senior Saiful Mujani

Photo :
  • YouTube SMRC Tv

Saat itu, PKB bersama koalisi dengan Gerindra mengusung duet Sudirman Said-Ida Fauziah untuk melawan Ganjar Pranowo-Taj Yasin. "Kalah, tapi Cak Imin melakukan itu," tutur Saiful.

Lebih lanjut, Saiful menangkap mungkin Cak Imin punya pertimbangan lain untuk membentuk koalisi bersama Gerindra menuju 2024. Begitu juga menurutnya Gerindra juga ada pertimbangan khusus. 

"Kalau pun tidak jadi, atau mungkin ada target lain yang bisa dicapai lewat koalisi itu. Tidak hanya secara harfiah, koalisi itu jadi pasangan capres dan cawapres," jelas Saiful.

Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin di KPU.

Photo :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Bagi dia, jika hanya urusan koalisi menuju 2024, maka terlalu sederhana. Menurut dia, kemungkinan ada makna lain di balik pembentukan koalisi tersebut.

"Mungkin ada makna lain yang tidak dibuka ke publik. dan itu logis juga. Ya itu tadi. Mungkin-mungkin ada insentif lain mungkin itu bagi Gerindra, atau PKB sendiri. Itu bisa terjadi," ujarnya. 

Dia menambahkan dari aspek demand-side, mestinya PKB tidak berkoalisi dengan Prabowo. Namub, jika PKB mendukung Ganjar, tidak ada jaminan bahwa Cak Imin juga akan diusung jadi calon wakil presiden. 

“Semangat politik seperti itu (untuk masuk dalam bursa Capres-Cawapres) adalah hal yang normal di kalangan politisi,” kata Saiful.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya