- Dok. Diaz Hendropriyono
VIVA Politik - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyatakan siap maju sebagai bakal capres 2024. Prabowo mengumumkan sikap politiknya itu melalui forum Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Gerindra.
Pakar politik dari Indonesia Political Review Ujang Komarudin menanggapi sikap Prabowo yang siap maju capres 2024. Bagi dia, sikap Prabowo tak mengherankan. Sebab, hal itu sudah diprediksinya sejak lama.
"Saya katakan Prabowo itu kemungkinan 99,9 persen maju lagi. Dan, analisa saya prediksi saya mohon maaf kejadian ya, kira-kira seperti itu," kata Ujang kepada VIVA, Minggu malam, 14 Agustus 2022.
Dia menjelaskan analisanya karena status Prabowo sebagai Ketum Gerindra. Selama Prabowo menjabat Ketum Gerindra maka potensial maju jadi capres cukup terbuka. "Ketua Umum Gerindra harus dipegang, dikendalikan dirinya agar memudahkan langkahnya," tuturnya.
Pun, dia menambahkan di Pilpres 2024 sudah tak ada capres petahana. Dengan kondisi itu maka persaingan di 2024 seperti seperti pertarungan bebas.
The Last Battle
Ujang menyoroti kemungkinan rasa penasaran Prabowo yang tak pernah memenangi Pilpres 2024. Bagi dia, rasa yang menggebu-gebu itu mengharuskan Prabowo harus maju lagi. "Ibaratnya ini the last battle, pertarungan terakhir bagi Prabowo," kata Ujang.
Meski demikian, ia menekankan kesiapan Prabowo nyapres lagi merupakan hak politik Menteri Pertahanan tersebut. Kata dia, selama UUD 45 dan UU tak melarang Prabowo atau siapa pun dalam batasan segi usia nyapres maka tak ada persoalan.
Regenerasi Gerindra
Tapi, Ujang mengkritisi regenerasi Gerindra dengan Prabowo yang menyatakan siap nyapres lagi. Jika 2024 benar maju, Prabowo akan jalani kontestasi empat kali di Pilpres.
"Jadinya majunya Prabowo yang katakanlah sudah empat kali. Ini menandakan regenerasi kepemimpinan Gerindra belum ada regenerasi. Tapi, itu lah yang terjadi di fenomena di politik kita," tutur Ujang.
Bagi Ujang, kondisi politik seperti itu mesti diterima masyarakat. Menurut dia, hal itu bagian demokrasi yang menghadirkan kekuasaan elite.
"Jadi, yang maju itu-itu saja. Lalu, apakah masyarakat nggak bosan dengan capres itu-itu aja. Ya, masyarakat juga mengalami kejenuhan, makanya survei Prabowo cenderung stagnan," sebut Ujang.
Maka itu, menurutnya kondisi itu mesti jadi tantangan bagi Prabowo. Dia bilang eks Danjen Kopassus itu mesti bisa menghilangkan kejenuhan masyarakat pemilih.
Menurut dia, dengan kapasitasnya Prabowo sebenarnya cukup menjadi king maker di Pilpres 2024. Namun, jika Prabowo hanya king maker akan berdampak terhadap turunnya elektoral Gerindra.
"Bagusnya Prabowo jadi king maker. Tapi, faktanya Prabowo maju lagi, kan seperti itu. Bagi saya ini politik, dan saya sudah prediksi jauh-jauh hari," tuturnya.