Pengamat Anggap Visi Misi KIB Bisa Perkuat Demokrasi RI

Tiga ketum parpol di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) saat daftar ke KPU.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Politik – Elite pengurus dan tiga ketua umum partai politik (parpol) yang tergaung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bertemu pada Minggu kemarin di Surabaya, Jawa Timur. Tiga pentolan KIB itu membeberkan visi misi KIB.

Menanggapi itu, pengamat politik dari Universitas Airlangga, Airlangga Pribadi Kusman menilai visi misi KIB punya kemajuan dibanding koalisi parpol lain. Menurutnya, ide dan gagasan yang dapat dalam visi misi itu mesti jadi prioritas yang diperjuangkan Golkar, PAN, dan PPP.

“Yang paling penting lewat ide dan gagasan ini kita tidak hanya memilih pemimpin yang memiliki konstituen besar. Tetapi, memilih pemimpin yang layak memimpin Indonesia ke depan," kata Airlangga kepada wartawan, Senin, 15 Agustus 2022. 

Tiga Ketum Golkar, PAN, dan PPP yang tergabung dalam KIB.

Photo :
  • Istimewa

Pun, ia menekankan paparan visi misi versi KIB bisa perkuat memperkuat demokrasi di Tanah Air menuju 2024. Bagi dia, ada harapan untuk KIB agar bisa mempertemukan kandidat calon presiden untuk diuji kemampuan serta visi dan misi mereka.

“Saya berharap KIB benar-benar mendorong pemimpin yang layak untuk negara ini. Saya juga berharap, ide, gagasan dan rasionalitas yang menjadi visi dan misi KIB jadi matahari kesadaran dari politik Indonesia," lanjut Airlangga.

Bagi dia, ide dan gagasan KIB bisa jadi pohon beringin yang meneduhkan dan mengakar kuat di bumi Indonesia. 

"Selanjutnya juga jadi kiblat arah masa depan Indonesia," tuturnya.

Soal Mardiono Hadiri Halal Bihalal Golkar, Airlangga: Sudah 14 Februari, Janji Semua Gabung Kembali

Lebih lanjut, ia menyampaikan dalam memilih sosok calon presiden, masyarakat jangan terjebak pada populisme. Meski ia tak menampik figur populis bisa menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat. 

"Namun sisi negatifnya, calon populis ini biasanya membawa politik identitas," katanya.

Airlangga Sebut Halal Bihalal Golkar Jadi Momen Rekonsiliasi Parpol Pendukung Prabowo-Gibran

Tiga Ketum Golkar, PAN, dan PPP yang tergabung dalam KIB daftar ke KPU.

Photo :
  • VIVA.co.id/Ilham Rahmat

Kemudian, ia merespons positif para pentolan KIB yang bertekad menghilangkan politik identitas. Sebab, ia menyebut politik identitas hanya akan memecah belah bangsa ini.

Mardiono Hadiri Halal Bihalal Golkar, Sinyal Gabung Koalisi Pemerintah?

“Untuk itu penguatan ekonomi penting di sini, karena mereka yang memilih politik identitas ini sejatinya bukan kelompok miskin. Namun, mereka adalah kelas menengah, yang kepentingan dan kebutuhannya terancam," tuturnya.

Lebih lanjut, gagasan KIB yang mau melanjutkan program pembangunan yang diusung Joko Widodo sebagai cara yang tepat.

Ia bilang program Jokowi mulai dari penguatan infrastruktur hingga ketahanan pangan punya harapan bisa mendongkrak kelas menengah yang ada saat ini.

Dia menganalisa dengan kelas menengah kuat, maka bisa mengeliminasi politik identitas yang sempat muncul di dua ajang Pilpres sebelumnya.

“Saya yakin, dengan menghilangkan politik identitas, maka capres dari KIB nanti akan memiliki gagasan dan ide yang siap untuk bertarung di Pilpres mendatang," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya