Moeldoko: Inisiatif 'Membajak Krisis' Presiden Terlaksana dengan Baik
- ist
VIVA Politik – Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan pencapaian besar yang patut direfleksikan dalam HUT RI pada 17 Agustus 2022 adalah keberhasilan “membajak krisis” pandemi COVID-19 dan kontestasi geopolitik global menjadi sebuah ketahanan dan transformasi nasional.
Moeldoko, dalam keterangannya di Jakarta, Senin, 15 Agustus 2022, mengatakan bahwa masyarakat harus optimistis dengan segala pencapaian bangsa Indonesia di tengah kondisi global yang serba tidak pasti.
"Tahun lalu di momen peringatan kemerdekaan yang ke-76, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerukan agar kita 'membajak krisis'. Satu tahun kemudian kita berhasil membuktikannya. Saat banyak negara tidak mampu mengendalikan inflasi dan daya beli, Indonesia mampu mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 5,44 persen," kata Moeldoko.
Presiden Joko Widodo saat umumkan ekspor minyak goreng.
- Biro Pres dan Media Istana Kepresidenan.
Selain itu, kata Moeldoko, di tengah pandemi dan gempuran krisis global, kinerja ekspor Indonesia juga terus mencatatkan peningkatan. Ekspor Indonesia pada bulan Juni 2022 tercatat 26,10 miliar dolar AS atau naik sekitar 40,68 persen dibandingkan nilai ekspor pada periode yang sama tahun lalu.
Selain itu, pandemi COVID-19 juga menciptakan perilaku baru yakni transformasi masif ke era digitalisasi. Hal itu salah satunya terlihat dari 17,5 juta pelaku UMKM yang berhasil masuk ke ekosistem digital selama periode pandemi.
"Dengan pencapaian ini, kita ingin mengajak masyarakat terus percaya dan optimistis bahwa bangsa kita mampu untuk pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat," katanya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) disuntik vaksin COVID-19
- Repro Youtube Sekretariat Presiden
Sementara itu, kata dia, Indonesia mampu menunjukkan kualitas pemerintahan sebagai Presiden Group of Twenty (G20) di tengah krisis global yang bertubi-tubi.
Presiden Jokowi, kata Moeldoko, secara strategis memanfaatkan momentum Presidensi G20 untuk membangun semangat Gotong Royong Dunia guna pulih bersama dan bangkit lebih kuat.
"Semangat kebersamaan dan gotong royong merupakan keunggulan dan modal Indonesia menghadapi berbagai situasi. Jadi, Indonesia tidak hanya ingin sekadar bertahan menghadapi krisis, tetapi Indonesia harus bisa mengoptimalkan kekuatan yang ada dalam waktu singkat,” ujarnya. (ant)
