- VIVA/BS Putra
VIVA Politik – Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahyamadi bercerita saat dirinya menjadi prajurit TNI Angkatan Darat (AD) dan menjadi anak buah dari Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Saat itu, SBY menjabat sebagai Danrem disalah satu daerah di Tanah Air ini.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Sumut Edy Rahyamadi saat memberikan sambutan saat peringatan HUT Demokrat ke-21 dan peresmian Kantor DPD Demokrat Sumut di Jalan Sudirman, Kota Medan, Jumat siang, 9 September 2022.
Edy Rahmayadi Bersama Ketum PAN Zulkifli Hasan
- VIVA/ B.S Putra
"Tahun 1987-1988 itu SBY itu Danrem saya. Lokot (Ketua DPD Demokrat Sumut) bilang yang ini, yang itu. Enggak tahu dia itu, saya anak buahnya. Saya mengerti betul beliau (SBY)," kata Edy Rahmayadi
Gubernur Edy mengakui dibawah kepemimpinan SBY, partai Demokrat sukses dan berhasil memimpin Indonesia selama dua periode sebagai Presiden selama 10 tahun. "21 tahun Demokrat ini, usianya. Tapi, 10 tahun Demokrat menguasai bangsa ini," ujar mantan Ketua Umum PSSI itu.
Mantan Pangkostrad ini membela SBY dari semua bully-an dan penilaian negatif yang beredar selama ini. Ia menegaskan para pembully itu tidak paham dan mengerti sosok kenegarawanan dari SBY sudah berjasa bagi negara ini.
"Ada orang-orang membully dia enggak ngerti dia. Saya tahu persis, seorang Prada yang ngomong diperhatikan, dia diam dan perhatikan," ucap Gubernur Edy
Menurutnya, kebanyakan orang di Indonesia ini paling sulit untuk mendengar, tapi paling senang bicara. "Danrem (SBY) saya itu, dia pangkat Kolonel yang ngomong itu Prada, dia mendengar, habis itu dia berbahasa di alamnya Prada. Itu lah hebat dia," ungkapnya
SBY di perayaan Imlek 2021 secara virtual
- YouTube Matakin
Edy juga menepis tudingan bahwa SBY adalah peragu. "Oh tak ragu-ragu. Memang orang yang tahu selalu berbicara, mengambil tindakan dengan akal yang sehat," tegasnya.
Sebagai bekas anak buah, Edy mengenal sosok SBY sebagai komandan yang baik. Ia mengaku banyak mendapat nasehat dari SBY.
"Kalian mengadukan ke Pak SBY, Pak SBY lebih kenal aku daripada kau mengadu kesana. Lebih tahu dia sikap ku ini, karena pangkat Letnan Satu, (nasehat SBY) kau baik-baik Edy, ya pak baik. Kadang lupa baiknya," ujarnya
