Hasto Ingin Sejarah Kejayaan Indonesia Masa Lampu Diingat Kembali

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Sumber :
  • PDI Perjuangan

VIVA Politik – Indonesia pernah memiliki kejayaan, baik itu ilmu pengetahuan hingga manusianya. Namun setelah terjajah, kepercayaan diri itu mulai hilang. Hasto Kristiyanto mengatakan, Indonesia sebagai negara besar, punya sejarah penguasaan iptek dan berkontrubisi dalam peradaban dunia.

5 Pernyataan Sikap PDIP Usai MK Tolak Gugatan Ganjar-Mahfud

Sekjen PDIP yang juga Sekjen Senapati Nusantara (SN) ini, mengatakan banyak jejak yang membuktikan hal tersebut. Salah satunya Candi Borobudur dan ilmu pembuatan logam pada abad ke-6.

"Ilmu logam kita, pematung kita, kalau kita lihat di abad tujuh, delapan, sembilan, sepuluh, sampai 14, itu menunjukkan kita sebagai bangsa yang memadukan antarberbagai unsur-unsur logam yang menjadi unsur seni yang sangat luar biasa yang begitu indah," kata Hasto, dalam keterangannya, Sabtu 17 September 2022.

Gelar Rakornas, PDIP Mulai Panaskan Mesin Partai untuk Pilkada Serentak 2024

Hal tersebut disampaikannya saat membuka Kongres Kedua Senapati Nusantara di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Hadir sejumlah kepala daerah, antara lain Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, Bupati Sumba Barat Daya Cornelis Kodi Mete, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, dan Bupati Trenggalek M. Nur Arifin.

Dijelaskannya, di Candi Borobudir sendiri terdapat relief yang menunjukkan tingginya peradaban bangsa saat itu. Di sana diketahui ada alat musik dan senjata yang menjadi khas Nusantara.

Hasto PDIP Jawab Tudingan Jadi Penghambat Pertemuan Jokowi-Megawati

Dia menggambarkan, seperti dalam riset Rahmi Nur Fitria Utami dan kawan-kawan yang menemukan 226 jenis alat musik dalam relief di Candi Borobudur. Dalam penelitian itu, ditemukan 226 jenis alat musik yang tersebar ke-40 negara. Yang lebih mengejutkan 40 negara itu berada di jalur pelaut nusantara dengan letak di arah barat mata angin.

"Bayangkan kalau 226 alat musik itu bermain bersama-sama, ini jadi orkestrasi luar biasa," jelas dia.

Penjajahan selama sekitar 350 tahun, mengubah kejayaan bangsa dan nusantara saat itu. Sehingga rakyat Nusantara terpukul.

"Kita kemudian menjadi bangsa terjajah, mental terjajah, kemudian bangsa yang tidak memiliki suatu percaya diri. Karena sekian ratus tahun diperlakukan sebagai inlander sebagai bangsa bodoh, tidak punya kesempatan untuk mengembangkan kemampuan ilmu dan teknologi yang masa Majapahit sudah luar biasa," jelasnya.

Masa-masa perjuangan terutama era Bung Karno, ada upaya memperbaiki itu. Falsafah dasar negara Pancasila yang digali Bung Karno dari bumi Nusantara. Harapannya, mengembalikan kejayaan dulu.

"Pancasila suatu falsafah yang hidup di dalam dan mengakar dari sejarah Nusantara," jelas Hasto.

Sementara itu, Ketua Umum Senapati Nusantara Nurjianto dalam sambutannya mengatakan, dalam kongres ini menampilkan 77 tosan aji terbaik. Angka 77 ini juga mewakili kemerdekaan RI yang berulang tahun ke-77.

Dalam acara ini, Ketua Dewan Pembina SN sekaligus anggota DPR RI Idham Samawi serta anggota Dewan Pertimbangan SN KH Nuril Arifin Husein, perwakilan dari Kraton Yogyakarta, pihak dari Istana Kepresidenan Yogyakarta, serta 73 ketua paguyuban, lembaga, dan komunitas pelestari Tosan Aji.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya