Sekjen PAN: Makin Banyak Masyarakat Mengadukan BLT-nya Dipotong
- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA Politik – Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) sekaligus Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno mengatakan, saat ini banyak aduan masyarakat terkait Bantuan Langsung Tunai (BLT) kompensasi pengalihan subsidi BBM yang dipotong.
Hal itu disampaikannya melalui media sosial Twitternya @eddy_soeparno. Bahkan dengan aduan masyarakat tersebut, dia menginstruksikan kader PAN mengawasi penyaluran BLT.
"Semakin banyak masyarakat yang mengadukan BLT-nya dipotong. Karena itu saya instruksikan Anggota Legislatif PAN di daerah untuk mengawasi penyaluran BLT,' kata Eddy, Selasa, 20 September 2022.
Dalam unggahan itu juga, Eddy meminta kader PAN untuk memastikan agar BLT yang diterima masyarakat tidak berkurang. Besaran bantuan itu sebesar Rp 600.000 yang akan diberikan untuk empat bulan.
"Pastikan masyarakat menerima BLT secara utuh tanpa ada potongan atas nama apapun!" tegasnya.
Pemerintah membuat kebijakan untuk memberikan sejumlah bantuan sosial kepada masyarakat guna meningkatkan daya beli akibat tendensi berbagai macam kenaikan harga di tengah ancaman krisis global. Bantuan tersebut merupakan bentuk pengalihan subsidi BBM sebesar Rp 24,17 triliun.
Bansos pertama akan diberikan kepada 20,65 juta kelompok keluarga penerima manfaat, dalam bentuk bantuan langsung tunai sebesar Rp 12,4 triliun. Bantuan akan disalurkan oleh Kementerian Sosial sebesar Rp 150.000 dan dibayarkan selama empat kali.
Bansos kedua, berupa subsidi upah sebesar Rp 600.000 per bulan yang diberikan kepada 16 juta pekerja dengan gaji maksimal Rp 3,5 juta. Untuk bantuan ini, pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp 9,6 triliun.
Selanjutnya, pemerintah daerah akan menggunakan anggaran sebesar 2 persen dari dana transfer umum, yaitu Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Bagi Hasil (DBH) dalam bentuk subsidi transportasi.