Golkar Pertimbangkan Usulan Megawati Nomor Urut Partai Tidak Diubah

Ketua DPP Partai Golkar Bidang Media dan Penggalangan Opini, Ace Hasan Syadzily
Sumber :
  • VIVA/Rifki Arsilan

VIVA Politik – Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily mengatakan, pihaknya akan mempertimbangkan usulan dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, yang menginginkan nomor urut partai politik (parpol) tidak perlu diubah pada Pemilu 2024

TKN Imbau Pendukung Prabowo-Gibran Tak Gelar Aksi Saat Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Sebelumnya, Megawati mengusulkan agar nomor urut parpol di Pemilu 2024 supaya disamakan dengan Pemilu 2019. 

"Bisa saja dipertimbangkan, namun kita harus mengkaji karena peserta pemilu di tahun 2019 bisa jadi akan berbeda parpolnya dengan tahun 2024 nanti," kata Ace kepada wartawan, Rabu, 21 September 2022.

Pemilu di AS dan Eropa Diprediksi akan Pengaruhi Iklim Investasi Indonesia

Menurut Ace, usulan tersebut tak bisa langsung diputuskan dalam waktu dekat. Sebab itu harus menunggu proses pendaftaran parpol selesai. 

"Karena misalkan ada partai baru yang lolos dalam proses pendaftaran pemilu kan mereka juga harus dipertimbangkan nomor urutnya nomor berapa. Jadi lebih baik ya kita lihat dulu jumlah peserta pemilunya," jelas dia.

MK Kirim Surat ke Pihak Anies dan Ganjar untuk Hadiri Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024

Ace menambahkan, bila alasannya untuk menghemat biaya kampanye parpol, sepertinya itu tidak relevan.

"Soal misalnya mempertimbangkan aspek efisiensi dari nomor alat peraga dan lain-lain, saya kira apa yang sudah dipergunakan pada tahun 2019 dengan yang sekarang bisa jadi logistiknya sudah berbeda," ujarnya.

Usulan Megawati

Ilustrasi kampanye PDIP

Photo :
  • ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menyatakan usulan itu pernah dilontarkan kepada KPU saat pelantikan Abdullah Azwar Anas sebagai Menteri PAN-RB. 

Menurut Megawati usulan tersebut untuk menghemat anggaran kampanye partai. Jika setiap pemilu nomor urut partai diganti maka perlengkapan alat peraga kampanye juga ikut diganti.

"Sebenarnya yang namanya tanda gambar itu, nomor itu, sebenarnya saya katakan kepada bapak presiden dan ketua KPU dan Bawaslu, bahwa itu terlalu menjadi beban bagi partai. Kan secara teknis, itu kan harus ganti lagi dengan bendera atau alat peraga yang begitu banyak,”kata Megawati usai menghadiri Jeju Forum for Peace and Prosperity, beberapa waktu lalu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya