Pakar: Anies Dekat dengan Kelompok Islam Kanan atau Kelompok 212

- VIVA.co.id/Lucky Aditya
VIVA Politik – Pakar gerakan sosial dan sosiologi politik Universitas Muhammadiyah Malang, Wahyudi Winarjo, menilai ada efek negatif dari penyebaran tabloid Anies Baswedan di masjid. Anies bakal terus dicap sebagai bagian dari kelompok Islam kanan atau puritan, sementara tipologi masyarakat Indonesia dalam menentukan calon presiden cenderung pada sosok yang nasionalis.
"Anies [Baswedan] itu dekat dengan kelompok Islam kanan atau kelompok 212. Padahal, sebetulnya, siapa saja calon presiden yang diusung atau didukung kelompok 212, malah akan memiliki nilai negatif, karena masyarakat Indonesia trauma ekstrem kanan dan ekstrem kiri," kata Wahyudi, Rabu, 21 September 2022.
Menurut Wakil Direktur II Pascasarjana UMM itu, jika penyebar tabloid di Masjid Al-Amin, Sukun, Kota Malang, saat salat Jumat pada 16 September 2022, itu dilakukan oleh simpatisan, maka akan menghambat laju popularitas Anies dalam merangkul dukungan publik yang memiliki latar belakang dan golongan berbeda.
Tabloid yang menulis pencitraan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
- Istimewa/Lucky Aditya
"Masyarakat Indonesia lebih nyaman pada ideologi politik tengah, yakni nasionalis atau orang yang bisa merangkul kanan dan kiri. Maka kalau betul itu dilakukan mereka (simpatisan), maka sama saja dengan mengurangi laju popularitas dan akseptabilitas di mata publik. Karena mereka itu pemilih pemilih yang baik," ujar Wahyudi.
Pada Oktober 2022, Anies Baswedan sudah tidak lagi menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta. Tentu, Anies memerlukan panggung politik untuk meningkatkan popularitas dan akseptabilitas jelang pemilu presiden pada 2024.
Wahyudi menengarai, penyebaran tabloid itu memang dilakukan oleh simpatisan Anies yang sudah mulai bergerak dalam kerja-kerja politik. Tetapi, dia mengingatkan, kemenangan politik tidak serta merta diukur berdasarkan moralitas pemilih tapi pada jumlah pemilih sehingga menggunguli yang lain.