Jika PDIP Gaet Teman Koalisi, 3 Poros Bisa Muncul di Pilpres 2024

Penghitungan surat suara Pilpres 2019 (Foto ilustrasi).
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Politik - Dinamika politik menuju Pilpres 2024 masih cair. Setiap partai politik atau parpol yang punya elektoral di DPR masih kasak kusuk melakukan penjajakan komunikasi 

Jokowi Didampingi 2 Menteri dari PDIP ke BSD, Hadiri Acara Ini

Pengamat politik Abdul Hakim menganalisa saat ini dari dinamika yang ada, Pilpres 2024 bisa kemungkinan diikuti empat poros. Menurut dia, dinamika ini merujuk peta koalisi 9 parpol yang punya kursi di DPR RI sebagai pemegang tiket pencapresan yaitu minimal 20 persen sesuai presidential threshold.

"Sudah mengarah ke empat gugus untuk mencapai ambang batas 20 persen kursi DPR RI. Jika empat gugus ini mapan hingga pendaftaran capres/cawapres pada akhir Oktober 2023, maka akan menghasilkan empat pasangan capres/cawapres," kata Hakim, dalam keterangannya, Selasa, 27 September 2022.

Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih, Ganjar: Tidak Dapat Undangan

Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Skala Survei Indonesia (SSI), Abdul Hakim

Photo :
  • Istimewa

Menurut dia, di poros pertama ada PDI Perjuangan (PDIP) yang bisa memajukan pasangan capres-cawapres tanpa harus berkoalisi dengan parpol lain. Sebab, PDIP sudah memiliki jumlah kursi 22,3 persen. 

Sindir PDIP yang Gugat KPU ke PTUN, Nusron: Silakan, Tidak Berdampak Apa-apa

"Di gugus kedua, ada Partai Gerindra dan PKB yang sudah mendeklarasikan kesepakan untuk berkoalisi dengan jumlah kursi 23,7 persen," jelas Hakim.

Pun, dia menambahkan untuk poros ketiga ada Golkar, PAN dan PPP dengan komposisi kursi 25.7 persen. Ketiga parpol itu sudah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

"Dan, gugus keempat ada Nasdem, Demokrat dan PKS yang santer akan berkoalisi dengan komposisi 28,3 persen kursi," tutur Direktur Eksekutif Skala Survei Indonesia (SSi) tersebut.

Ketum Nasdem Surya Paloh dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu.

Photo :
  • Dok. PKS

Namun, dia menekankan dalam politik segala kemungkinan bisa berubah. Menurutnya, empat poros itu masih bisa berubah hanya jadi tiga bahkan dua gugus koalisi. Alasannya, dalam politik tak bisa dipastikan. Selain itu, elite parpol masih terus melakukan pendekatan untuk 2024.

"Komposisi di atas sangat mungkin terjadi perubahan. Kemungkinan perubahan itu terlihat dari masih terusnya elite-elite parpol dalam menjajaki koalisi," lanjut Hakim.

Dia mencontohkan seperti PDIP yang saat ini rajin melakukan safari politik ke elite parpol lain. Menurutnya, bila PDIP dalam dinamikanya menggaet parpol sebagai teman koalisi maka empat poros itu berubah.

"Empat gugus ini bisa terbongkar dan berupa bentuk menjadi 3 gugus atau bahkan 2 gugus saja," jelasnya.

Bagi dia, empat poros berubah jadi tiga atau dua saja sangat mungkin terjadi.

"Dan, yang melakukan penjajakan koalisi ini tidak hanya PDIP saja. Gerindra, Golkar, PKB dan parpol lainnya juga masih intens melakukannya," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya