Ketua MPR: Pancasila Belum Sepenuhnya Melandasi Konsolidasi Demokrasi

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menjadi pembaca teks Pancasila dalam Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober, di Lubang Buaya, Jakarta, Sabtu, 1 Oktober 2022.
Sumber :
  • ANTARA

VIVA Politik – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo mengajak seluruh elemen bangsa untuk merawat dan mengamalkan Pancasila sebagai ideologi, dasar negara, dan pandangan hidup bangsa.

“Peringatan Hari Kesaktian Pancasila menjadi momentum rutin setiap tahun, untuk menggugah kesadaran kebangsaan anak bangsa, agar senantiasa merawat, dan mengamalkan Pancasila sebagai ideologi, dasar negara, dan pandangan hidup bangsa,” kata Bambang Soesatyo (Bamsoet), di Jakarta, Sabtu, 1 Oktober 2022, usai mengikuti Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober, di Lubang Buaya, Jakarta.

Menurut dia, Pancasila terbukti sejak kemerdekaan hingga kini sangat berperan dalam menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa.

Monumen Pancasila Sakti

Photo :
  • tvOne/Irfan

“Sejarah mencatat setelah melewati serangkaian ujian kesejarahan seperti Gerakan 30 September, pemberontakan DI/TII, hingga maraknya penyebaran paham radikal dan terorisme, Pancasila terbukti tetap 'sakti', tetap kokoh tidak tergoyahkan sebagai dasar negara dan ideologi bangsa,” ujarnya.

Namun, menurut dia, bukan berarti bangsa Indonesia abai karena “kesaktian” Pancasila harus senantiasa dirawat, dijaga, dan diperjuangkan bersama.

Paradigma Pancasila

Dia menjelaskan jika pada masa lampau Pancasila dihadapkan pada berbagai peristiwa pemberontakan, maka saat ini tetap mendapatkan berbagai tantangan.

Airlangga Bungkam soal Rumor Dia Jadi Calon Ketua Umum Golkar Lagi

Monumen Pancasila Sakti

Photo :
  • ANTARA/Widodo S. Jusuf

Bamsoet mencontohkan terlihat dari manifestasi sistem politik yang dibangun untuk mewujudkan demokrasi Pancasila, belum sepenuhnya menampung aspirasi rakyat secara inklusif dan menjangkau berbagai kelompok minoritas.

Bamsoet dan Airlangga Hadiri Rapat Pleno Golkar Sore Ini, Bahas Apa?

“Paradigma Pancasila juga belum sepenuhnya melandasi konsolidasi demokrasi. Karena itu, dibutuhkan kolaborasi dan sinergi dari segenap komponen bangsa, untuk terus menghadirkan Pancasila dalam setiap denyut nadi dan napas kehidupan kebangsaan kita,” katanya.

Dia menilai kolaborasi tersebut sangat penting karena ke depan, berbagai tantangan kebangsaan yang dihadapi bangsa Indonesia akan makin kompleks dan dinamis, seiring laju perkembangan zaman.

Bamsoet Siap Bertarung di Gelanggang Pemilihan Ketum Golkar, Ini Alasannya

Ilustrasi jalan tol

Photo :

Indonesia sentris

Menurut dia, terlepas dari berbagai tantangan yang dihadapi, rakyat Indonesia patut bersyukur karena selama dua periode pemerintahan Presiden Joko Widodo, berbagai program pembangunan telah berhasil diselesaikan.

“Konsep pembangunan dengan mengedepankan Indonesia sentris dan membangun dari pinggiran, tidak lepas dari semangat jiwa Pancasila,” katanya.

Bamsoet mencontohkan dari sisi pembangunan infrastruktur yang menjadi program unggulan Pemerintahan Presiden Joko Widodo, tahun 2014 hingga September 2022 telah berhasil dibangun 1.762,3 kilometer jalan tol, 30 bendungan, 29 bandar udara, serta 316.590 jalan desa.

Selain itu, menurut dia, di tahun 2023-2024, ditargetkan bisa selesai dibangun tambahan 750 km jalan tol, 27 bendungan, dan 9 bandar udara.

Dalam Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober, Presiden Joko Widodo bertindak sebagai Inspektur Upacara dan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menjadi pembaca teks Pancasila.

Ketua DPD La Nyalla Mattalitti membacakan naskah Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Ketua DPR RI membacakan dan menandatangani naskah Ikrar, dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas membacakan doa. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya